Medan-Mediadelegasi : Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, semakin serius menggarap proyek raksasa giant sea wall atau tanggul laut raksasa di pantai utara Jawa (Pantura). Proyek ini dipandang sebagai solusi fundamental untuk mengatasi permasalahan penurunan permukaan tanah dan banjir rob yang mengancam jutaan penduduk serta kawasan ekonomi strategis di wilayah tersebut.
Proyek ini tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara resmi mengundang para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berpartisipasi dalam pembiayaannya. Menurut AHY, skala proyek yang sangat besar menuntut dukungan finansial yang masif dari berbagai pihak, bukan hanya dari kas negara.
“Ini proyek besar yang membutuhkan investasi. Kita tidak bisa hanya bersandar pada fiskal yang kita miliki. Tentu kita mengundang investasi sebesar-besarnya,” ungkap AHY saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk membuka keran investasi seluas-luasnya demi kelancaran proyek.
Meski demikian, AHY belum bisa memberikan detail mengenai target investasi yang spesifik. Ia hanya menyatakan bahwa pemerintah sedang melakukan pertimbangan matang untuk menarik investor dari berbagai negara. Sinyal ini menunjukkan bahwa pemerintah sedang melakukan kajian mendalam untuk memastikan proyek ini menarik bagi para calon investor.
Pentingnya proyek ini ditekankan oleh AHY sebagai upaya untuk melindungi masyarakat yang tinggal di pesisir Pantura Jawa. Bencana akibat penurunan permukaan tanah dan banjir rob sudah menjadi ancaman nyata yang harus segera ditangani. Pembangunan tanggul laut raksasa diharapkan dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi penduduk.
Tak hanya itu, proyek ini juga bertujuan untuk mengamankan berbagai kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus yang banyak tersebar di sepanjang Pantura Jawa. Dengan melindungi area-area ini, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan lebih lanjut di wilayah tersebut.
Secara paralel, langkah konkret lain juga diambil oleh Presiden Prabowo Subianto dengan membentuk Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura Jawa. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa badan baru ini dibentuk untuk memastikan proyek berjalan dengan efisien dan terkoordinasi.






