“Kalau begininya kualitas pekerjaan pengaspalannya pasti tidak bertahan lama dan cepat rusak dikarenakan perencanaan dan pelaksanaan kerjanya kurang matang dan diduga hanya mengejar waktu sebelum habis tanggal kontrak kerja oleh pihak rekanan”, katanya.
Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara melalui Dinas PUPR belum memberikan buah karya terbaik sebagai balasan atas sejumlah pajak, bentuk kewajiban warga negara yang selama ini telah diberikan masyarakat.
” Wajar jika masyarakat dituntut memberikan pengabdiannya kepada negara. Namun, cukup edan jika balasan setimpal yang diharapkan dalam bentuk pembangunan tidak kunjung diberikan oleh oknum pelaku pembangunan”, ujarnya.
Diharapkannya, Bupati Labuhanbatu Utara Hendri Yanto Sitorus SE MM komit untuk peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang selama ini dikoarkan dalam empat pilar pembangunan.
“Membangun bersama rakyat ? Benar juga sih, tapi kenyataannya ada pengaspalan di box culvert memakai batang pohon kelapa untuk pondasi pengaspalan jalan Aekkotabatu menuju Hatapang,” guraunya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Labura Edwin Defrizen ST yang dikonfirmasi via telepon seluler mengatakan, awalnya box culvert itu mau dibuatkan wiker, karena jalannya kecil. Pasti jalannya tertutup. Lalu, dipasang jalan sementara memakai batang pohon kelapa untuk pengaspalan yang lebarnya 5,5 meter. Setelah selesai pengaspalan akan dibongkar menunggu kering aspalnya.
“Batang pohon kelapa itu akan dibongkar setelah kering aspalnya dan dibangun memakai wiker, kalau kita bongkar sekarang ya longsor aspalnya. dan mana mungkin kami aspal potongan pohon kelapa, untuk aspal yang retak akan diaspal kembali,” katanya. D|Red