Rapidin Simbolon: Tak Benar Pasien Diterlantarkan

Samsoir-Mediadelegasi: Rapidin Simbolon (foto) selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Virus Corona, meluruskan Pemberitaan salah satu harian terbitan Medan, yang secara khusus mengundang komentar Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.

Menurut Rapidin Simbolon, Sabtu (18/4), merasa perlu memberikan penjelasan sebagai terkait berita seorang balita di Samosir dikirim ke RS rujukan Covid-19, di RSUD Taput di Tarutung.

Diterangkannya, bahwa RSUD Hadrianus Sinaga melaksanakan sesuai dengan SOP, dari Kementerian Kesehatan RI.

Bacaan Lainnya

Pemeriksaan oleh dr Spesialis paru melalui cek darah  dan rapid tes menunjukkan hasilnya negatif tetapi hasil rontgen menunjukan suspek pnemonia dan efusi pleura kanan.

Berdasarkan hasil rontgen tersebut (sesuai SOP rev 4),  maka diputuskan untuk dirujuk ke RS. Rujukan terdekat yaitu RSUD Taput di Tarutung dengan Ambulance dan didampingi perawat dan Kedua Orangtua anak balita tersebut.

Setelah pasien tiba di RS Rujukan, perawat pengantar/pendamping memberikan semua hasil lab. Hasil lab tersebut dipelajari kembali oleh Dr Rianti (Spesialis Paru) dan Dr Rahmi (Spesialis anak ) dan hasilnya disampaikan ke Dr Marganda Silitonga sebagai Wakil Tim penanganan covid-19.

Keputusan Tim dokter RSUD Taput Tarutung, setelah melihat keadaan anak bahwa pasien tersebut boleh pulang dan dirawat di rumah, tidak  perlu mendapatkan perawatan intensif di RS dengan pengawasan yang intensif dari tim medis di Kecamatan Nainggolan dan selalu koordinasi dengan pihak RSUD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir.

Jumat (17/04)  Bupati Samosir di dampingi Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Hadrianus Sinaga, mengunjungi dan melihat secara langsung perkembangan kesehatan si Anak Balita, dan anak balita tersebut sudah sehat dan juga sehat kedua orang tuanya serta seluruh keluarganya.

Menurut orangtua anak tersebut tidak benar diterlantarkan oleh RSUD Hadrianus Sinaga Samosir dan RSUD Taput di Tarutung.

Bupati Samosir mohon rekan-rekan Pers dan masyarakat umum, jangan cepat percaya dengan berita yang beredar sebelum dikonfirmasi serta jangan terlalu mudah membuat berita di media dan media sosial yang tidak akurat kebenarannya. D|Med-24