Reklamasi Membawa Bencana, Penguasa Dermaga Jangan Tutup Mata

Reklamasi Membawa Bencana, Penguasa Dermaga Jangan Tutup Mata
Air asin genangi pemukiman Belawan. Foto:D|Ist

Medan-Mediadelegasi: Banjir, rob dan banjir rob. Tiga sebutan yang menggambarkan tergenangnya rumah dan pemukiman penduduk. Reklamasi membawa bencana, kini menjadi problematika besar warga di Belawan, Sumatera Utara.

Air asin menggenangi pemukiman kerap terjadi belakangan ini. Sejumlah kalangan berpendapat, kondisi memprihatinkan ini antara lain dikarenakan aksi eksploitasi kawasan pantai yang merajalela tak terkendali.

Pantauan Mediadelegasi, di kawasan Belawan yang dikepung Deliserdang itu setahun terakhir bagai disulap menjadi kawasan bisnis pribadi hingga berskala besar yang mengabaikan kerusakan alam. Alihfungsi mangrove menjadi kawasan tambak dan perkebunan kelapa sawit, hingga reklamasi kawasan pantai berdalih kepentingan negeri.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Reklamasi Bisa Bikin Belawan Tenggelam

Reklamasi untuk perluasan dermaga di Pelabuhan Belawan. Dermaga ini menunggu toke hebat dari negeri asing. Foto:D|redaksi

Menyulap laut membenteng pantai dengan ratusan juta kubik timbunan dalam aksi reklamasi oleh penguasa dan pengusaha pelabuhan memperluas area dermaga Pelabuhan Belawan disinyalir tanpa memperhatikan ekosistem kawasan pemukiman.

“Tak dapat dipungkiri, kegiatan reklamasi ini berdampak fatal, menyebabkan banjir, rob dan banjir rob,” tegas Riady SH pemerhati lingkungan dan sosial Belawan, Kota Medan, kepada Mediadelegasi, Sabtu (26/9), ketika dimintai tanggapannya.

Menurutnya, pemrakarsa jangan menutup mata atas dampak reklamasi dari berbagai aspek. “Khususnya penguasa pelabuhan memakai merek BUMN itu, harusnya melakukan penanganan banjir rob yang kini terus menghantui kehidupan warga Belawan,” tegasnya.

Terlebih, katanya, dermaga baru hasil reklamasi siap beroperasi itu tengah menunggu investor asing, yang dapat memupus icon Pelabuhan sebagai kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.

Menurut dia, penguasa dermaga dan pemerintah perlu mengatur regulasi kompensasi ganti kerugian yang dialami masyarakat, selama problem banjir rob belum teratasi.

“Guna menghindari dilema jangka panjang, sangat perlu dibangun komunikasi yang arif dan bijaksana antara penguasa pelabuhan dengan masyarakat,” sarannya.

TONTON VIDEONYA: Reklamasi Ancaman Belawan Tenggelam

Dikatakan Riyadi, pemerintah dan semua pihak harus memikirkan dan mengantisipasi, jangan sampai aksi eksploitasi alam kawasan pantai dan reklamasi justeru membawa bencana bagi masyarakat Belawan. D|Red-02

Pos terkait