Jakarta-Mediadelegasi : Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bergerak cepat untuk mempercepat pemulihan layanan komunikasi di wilayah-wilayah yang terdampak banjir bandang di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap terputusnya jaringan komunikasi akibat bencana alam yang melanda.
Sebagai upaya konkret, Komdigi menyiagakan 10 titik layanan internet darurat berbasis satelit SATRIA-1. Tujuannya adalah untuk memulihkan konektivitas warga yang terputus sejak bencana melanda.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa penyediaan akses internet darurat menjadi prioritas utama pemerintah. Ia menegaskan betapa pentingnya kehadiran SATRIA-1 sebagai solusi ketika jaringan komunikasi konvensional tidak berfungsi.
“Ketika jaringan komunikasi terputus, SATRIA-1 hadir sebagai penyelamat. Dengan cara ini, warga dapat kembali terhubung meskipun infrastruktur konektivitas sedang mengalami gangguan,” ujar Meutya Hafid melalui keterangan resmi, Minggu.
Meutya menjelaskan bahwa satelit SATRIA-1, yang telah beroperasi sejak tahun lalu, dirancang khusus untuk menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan daerah-daerah yang sulit diakses, termasuk dalam situasi bencana besar.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan memanfaatkan akses internet yang disediakan untuk memperoleh informasi resmi dari pemerintah. Informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting dalam situasi darurat seperti ini.
Pada hari Minggu, Tim BAKTI Komdigi bersama dengan BNPB, Tim SAR, dan TNI telah memobilisasi perangkat ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan untuk pemasangan layanan internet. Targetnya adalah seluruh titik dapat segera beroperasi untuk mendukung komunikasi darurat di lapangan.
