“Saya hampir setiap Jumat, saya marahin ini OPD, tahun dah mau habis, pekerjaan fisik tanggal 1 Januari tidak selesai finalti, pidana kalian. Ada yang salah di kita ini, kenapa uang disimpan di Bank. Panggil OPD, tanya apa alasannya, tanggal 1 Januari sudah mulai tender, soalnya ada duitnya, kecuali kita cari duit lagi baru kerja. Sedih sekali saya melihatnya, rakyat itu sangat berpengaruh dengan inflasi, lebih banyak barang dari uang, karena uangnya kalian tarok di bank, ada-apa kalian ini, ini harus saya beri tahu, ada yang salah di kita,” cecer Rahmayadi dengan nada kesal.
Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Pematangsiantar, Masni SH saat ditanya terkait rendahnya serapan anggaran tahun 2021 menerangkan, masalahnya ada pada Sistim Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
“Itu sebenarnya kemaren masalahnya di SIPD, sudah berulang kali kita terangkan itu. SIPD itu tadinya tidak mengakomodir Dana Alokasi Khusus (DAK), itu kan sebagian dari dana DAK. Jadi, kemaren itu awalnya tidak ada mengcover dana DAK, dana DAK itu masih di SKPKD, satu tempat. Kan tak bisa dilaksanakan kalau masih disatu tempat, baru bulan 5 bisa digeser ke OPD-OPD, itunya persoalannya,” terang Masni. D|Red