Siemens Indonesia, katanya, sudah mencoba mengawali dengan memperkenalkan konsep bagaimana industri bisa menduplikasi proses sistem yang berjalan real time secara virtual dengan menggunakan digital twin.
Agus Sugita memperkenalkan perangkat-perangkat yang digunakan untuk memfasilitasi virtualisasai pabrik atau suatu sistem manufaktur dimana user bisa melakukan analisis dan simulasi tanpa mengganggu proses produksi yang berjalan.
Dalam workshop daring yang diikuti 100-an peserta, baik dari kalangan umum, mahasiswa, hingga praktisi industri ini, Agus Sugita sebagai perwakilan dari Siemens juga menjelaskan mengenai perangkat lunak yang tengah dikembangkan oleh Siemens yang terkait dengan transformasi dijital pada industri dan bagaimana manfaatnya terhadap proses produksi dan juga dalam bidang edukasi.
Koleksi Data
Pertanyaan cukup menarik datang dari Helmi Safrizal, terkait use case implementasi manufaktur di Indonesia yang telah menunjukan optimasi dan benefit yang didapatkan dan apakah contoh dari real case tersebut.
Menjawab ini, I Putu Agus mengatakan, saat ini ada dua alternatif yang di rencanakan. Yang pertama menggunakan teknologi yang sudah ada namun ada sedikit update atau menggunakan teknologi yang terpisah atau sebagai tambahan.
“Yang kedua adalah pengadaan sistem baru pada level rendah untuk koleksi data. Namun disini yang dipilih adalah tambahan sistem, sistem yang digunakan adalah OEE dan energi, karena parameter yang sudah tercakup dalam industri 4.0. Sistem yang diterapkan adalah dedicated system automation yang akan di collect information dalam server-server dan data dapat di collect,” paparnya. D|Red-06