Di madrasah, gadis desa ini menjadi perhatian guru-gurunya. Kecerdasan yang dimilikinya membuat wanita ini lebih sempurna mengisi wajah jelita, berkulit putih dengan postur tubuh yang cukup untuk ukuran tinggi menjadi polisi.
Meski Nisa memiliki cita-cita kecilnya menjadi pengacara. Ini sesuai dengan karakternya yang bijak dalam berbicara, namun terkesan acuh terhadap teman-temanya yang lebih dekat dengan dunia maya. Cerdas cermat tingkat kabupaten dia juara, membawa nama harum madrasah tempatnya menimba ilmu pengetahuan untuk bekal masa depannya.
Hingga tamat Madrasah Aliyah Swasta, Nisa benar-benar tidak sempat mengenal cinta apalagi asmara. Meski di usia pubertas, Nisa bukan hanya dilirik para pria teman sekolahnya, anak muda desa tak sedikit mencari perhatian Nisa, termasuk guru muda di sekolahnya. *bersambung Sabtu depan