Medan-Mediadelegasi : PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara telah berhasil menghemat anggaran pembelian rol kertas tiket senilai Rp10,5 juta berkat penggunaan teknologi “face recognition” untuk proses boarding penumpang di Stasiun Medan. Teknologi ini telah diterapkan sejak awal September 2024 dan telah digunakan oleh lebih dari 294.000 penumpang hingga awal Mei 2025.
Dengan menggunakan teknologi face recognition, penumpang dapat melakukan boarding dengan lebih cepat dan mudah. Mereka hanya perlu memindai wajah mereka di boarding gate, sehingga tidak perlu lagi menggunakan tiket fisik. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi limbah kertas.
KAI terus menegaskan komitmennya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui digitalisasi layanan yang praktis dan ramah lingkungan. Penggunaan teknologi face recognition adalah salah satu contoh konkret dari komitmen ini. Dengan mengurangi penggunaan kertas, KAI dapat membantu mengurangi deforestasi dan mengurangi dampak lingkungan.
Manajer Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, mengatakan bahwa face recognition bukan sekadar inovasi, tapi bagian dari gerakan sadar lingkungan. Satu pemindaian wajah setara dengan satu cetakan tiket yang tidak perlu. Jika dikalikan jutaan penumpang, dampaknya sangat nyata.
Pengurangan limbah kertas ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 12 (Responsible Consumption and Production) serta mendukung pelestarian pohon sebagai bahan baku utama kertas. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan mengurangi dampak lingkungan.
Saat ini, sistem face recognition boarding gate di wilayah KAI Divre I Sumatera Utara telah tersedia di Stasiun Medan. Dengan fitur face recognition, pelanggan dapat melakukan boarding dengan lebih cepat dan mudah. KAI juga menjamin keamanan data pengguna dengan sistem berstandar ISO 27001.