Namun begitu, lanjut Aris, biasanya bila merunut pemeriksaan Rapid Test dan hasilnya dinyatakan positif, maka hasil serupa akan ditemui berdasarkan pemeriksaan swab laboratorium.
Dalam kasus itu, Aris mengaku, tengah melakukan pemeriksaan terhadap semua orang yang diduga melakukan kontak erat dengan almarhum dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala).
Sementara itu, disinggung mengenai riwayat perjalanan MCH, Aris mengatakan, bahwasanya dia sama sekali tidak memiliki riwayat keluar daerah. Karenanya, diduga, korban terpapar virus corona justru di Kota Medan.
“Awalnya pasien sehat dan memiliki keluhan demam dan sesak sehingga koma di RS Bunda Thamrin pada 27 Maret. Namun setelah 4 hari dirawat pasien meninggal dunia,” pungkasnya.
Sementara, pascameninggalnya MHC sejumlah pegawai BNNP Sumut terlihat melakukan pemeriksaan di Dinas Kesehatan Sumut. Dalam rombongan ini terlihat satu di antaranya merupakan Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Atrial. Ditemui pasca melakukan Rapid Test, Atrial mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan dirinya sehat. Namun Atrial tidak mau memberikan keterangan lebih lanjut terkait adanya pegawai honorer BNNP yang meninggal karena Covid-19. “Untuk memastikan kesehatan saja. Hasilnya baik-baik,” tandasnya. D|net|rep