Toba Caldera UNESCO Global Geopark: Model Integrasi Pengelolaan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) untuk Masyarakat Lokal

Toba Caldera UNESCO Global Geopark: Model Integrasi Pengelolaan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) untuk Masyarakat Lokal
Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl.Ec., M.Si. Foto: ist

Melestarikan ekosistem Danau Toba dan kawasan sekitar dengan melibatkan nelayan lokal dan petani dalam praktik ramah lingkungan.

Kemitraan dan Pendanaan (SDG 17) Magma Geopark membangun kemitraan antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas serta memadukan sumber dana publik dan privat.

Membentuk kemitraan multi-stakeholder yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, LSM, akademisi, serta sektor swasta dan filantropi untuk sumber pendanaan berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

 

Kemitraan dan Pendanaan (SDG 17) Magma Geopark membangun kemitraan antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas serta memadukan sumber dana publik dan privat.

Membentuk kemitraan multi-stakeholder yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, LSM, akademisi, serta sektor swasta dan filantropi untuk sumber pendanaan berkelanjutan.
4. Prinsip Kemitraan dalam Pengelolaan Geopark.

Keberhasilan pengelolaan Toba Caldera UNESCO Global Geopark sangat bergantung pada prinsip kemitraan yang kokoh, antara lain:

 Kepercayaan (Trust): Menjamin transparansi dalam pengelolaan dana dan pelaksanaan proyek.

 Kemitraan Setara (Equal Partnership): Melibatkan masyarakat adat Batak secara aktif dan bermakna dalam pengambilan keputusan.

 Manfaat Bersama (Mutual Benefit): Memastikan keuntungan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian budaya dan alam.

 Akuntabilitas dan Transparansi: Melakukan laporan berkala dan membuka akses informasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

5. Strategi Implementasi di Toba Caldera
Untuk mengintegrasikan 17 SDGs secara efektif, strategi yang dapat diterapkan meliputi:

1. Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas.
Melatih masyarakat lokal menjadi pelaku wisata yang berdaya guna, seperti pemandu wisata, pengelola homestay, dan pengrajin.
2. Edukasi dan Kampanye Lingkungan
Mengajak sekolah dan komunitas lokal berperan aktif dalam program pendidikan dan kampanye konservasi untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata.

3. Penguatan Jaringan Kemitraan
Menggalang kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, swasta, akademisi, LSM, dan komunitas dalam membangun dukungan finansial dan teknis.

4. Integrasi SDGs dalam Perencanaan Geopark
Menyelaraskan seluruh program geopark dengan target-target SDGs seperti pengentasan kemiskinan (SDG 1), pendidikan berkualitas (SDG 4), aksi iklim (SDG 13), serta kemitraan global (SDG 17).

 

6. Kesimpulan
Dengan mengadopsi praktik-praktik terbaik dari geopark global yang telah sukses mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan kemitraan, Toba Caldera UNESCO Global Geopark berpotensi menjadi model pembangunan berkelanjutan yang unggul di Indonesia.

Pendekatan ini tidak hanya mendukung pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sambil menjaga keindahan dan keunikan warisan bumi yang tak ternilai harganya. D|Red

 

Penulis:

* Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang adalah Ketua Pusat Studi Geopark Indonesia dan penggiat lingkungan yang aktif mendorong pengelolaan berkelanjutan geopark di Indonesia.

 

 

Pos terkait