Labuhanbatu-Mediadelegasi: Sejak keluar dari rumah hingga semalaman tak pulang, esok paginya, Minggu (16/10), tukang dodos alias pemanen buah kelapa sawit menemukan Agustina boru Turnip, 51, tergeletak tak bernyawa di areal kebun kelapa sawit di Lingkungan Km 1,2 Kelurahan Negeri Baru, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Informasi diperoleh, Agustina boru Turnip diketahui sebagai karyawan PT SUJ Negeri Baru itu, Sabtu (15/10) sekira Pukul 15.00 WIB keluar dari rumahnya bermaksud mencari dan mengumpul berondolan buah sawit di sekitar Perumahan PT SUJ, namun hingga malam tak kunjung pulang.
Kapolsek Bilah Hilir, AKP Sunitro Margolang melalui Kanit Reskrim, Ipda Ricardo Sirait menjelaskan, karena tak pulang, anak korban, Febrianto Silalahi mencari ibunya di sekitaran komplek Perumahan PT SUJ, namun tidak ditemukan.
Akhirnya Minggu (16/10) sekira pukul 10.00 WIB, Agustina boru Turnip ditemukan meninggal dunia di perkebunan kelapa sawit tak jauh dari rumah korban.
Penemuan korban oleh tukang dodos (pemanen) bernama Samsuri, 50, dan Ahmad Majid, 24, warga Gerak Tani Sei Tampang dalam posisi badan miring.
Melihat itu, kedua pemanen langsung menghubungi Satpam PT SUJ dan Kepala Lingkungan (Kepling) KM 1,2.
Tak beberapa lama personil Polsek Bilah Hilir menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Lurah Negeri Baru dan warga sekitar. Selanjutnya jasad Agustina dibawa ke RSUD Negeri Lama.
“Pengakuan dari anak korban jika ibu nya ada penyakit hipertensi sekitar enam bulan yang lalu dan jantung,” terang Ricardo Kanit Reskrim Polsek Bilah Hilir.
Bidan Dewi Boru Manurung pun membenarkan, jika korban sering berobat, serta ada penyakit hipertensi dan jantung. Korban juga sudah pernah dirawat inap di RSUD Rantau Prapat selama sepekan.
Ricardo menambahkan, pihak keluarga telah membuat surat pernyataan agar tidak dilakukan proses otopsi. Sementara hasil visum luar yang dilakukan dokter RSUD Negeri Lama tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Barang bukti yang ditemukan di samping tubuh korban, yakni sebuah goni plastik kecil berisi brondolan sawit seberat dua kilogram, sepasang sandal warna pink dan sebuah goni kosong,” kata Ricardo. D|Red