“Saya mengapresiasi capaian dari peran aktif dan kolaboratif kinerja antara unsur dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan juga peran alumni,” ujar Maidin.
Dies Natalis ke-40 Unika Santo Thomas turut diisi dengan orasi ilmiah Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan mengangkat judul “Dies Natalis dan Refleksi Pendidikan”.
Wali Kota dalam materi orasi ilmiah yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Medan Muhammad Sofyan, mengingatkan bahwa perayaan dies natalis dan refleksi pendidikan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
“Di satu sisi kita merayakan dies natalis sebagai wujud apresiasi terhadap usaha-usaha dalam menyongsong pendidikan yang lebih baik, namun pada sisi yang lain kita dituntut untuk merefleksikan tentang pendidikan. Dengan demikian, pekerjaan rumah kita menyoal pendidikan dapat dikatakan sedang berlangsung,” paparnya.
Lebih lanjut Wali Kota menekankan, pembangunan pendidikan dewasa ini sedang menghadapi berbagai tantangan, antara lain menurunnya kesadaran atas pendidikan karena perkembangan teknologi, sarana dan prasarana pendidikan yang belum merata, serta biaya pendidikan yang masih terlalu mahal.
Pemerintah Kota Medan, menurut Bobby, berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung penerapan kurikulum Merdeka Belajar, antara lain melalui peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar serta pemberian beasiswa bagi siswa dan mahasiswa berprestasi.
“Kolaborasi dan sinergi akan meringankan berbagai tantangan dan mempercepat tujuan meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.
Puncak perayaan Dies Natalis ke-40 Unika Santo Thomas Sumatera Utara turut dimeriahkan dengan lantunan lagu dari paduan suara mahasiswa, penyerahan ulos kepada Wali Kota Medan, atraksi hiburan musik, lucky draw dan bazar kuliner yang melibatkan puluhan stand makanan dan minuman. D|Red
