“Jadi mudah-mudahan dengan selimut bisa menutupi seluruh tubuh, jadi terapi bisa dilakukan untuk semua jenis kanker yang ada di tubuh,” ujar Dany.
Ditambahkannya, proses untuk satu kali terapi kanker ini memakan waktu sekitar enam jam. Sehingga terapi bisa dilakukan dari pagi sampai siang atau dari siang sampai sore hari.
Disampaikan juga, Rumah Singgah Peduli Kanker ini diperuntukan bagi masyarakat Sumut yang menderita penyakit kanker. Untuk sekali terapi, kata Dany, biaya yang dikenakan mulai dari Rp250.000.
Namun, Dany mengakui bahwa saat ini belum beroperasi secara penuh dikarenakan pandemi Covid-19. Dirinya pun masih menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kembali membuka Rumah Singgah Peduli Kanker ini. Jika sudah mengantongi izin, Rumah Singgah Peduli Kanker Aek Nauli akan segera dibuka bagi masyarakat.
“Ini baru mulai sekitar bulan Maret, soft launching. Tapi karena kebetulan ada pandemi ini sementara dihentikan. Kalau memang sudah ada izin dari Kementerian untuk membuka lagi, segera akan kita buka kembali untuk masyarakat,” jelas Dany.
Turut hadir dalam kunjungan di antaranya Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Effendy Pohan dan Komisaris PTPN IV Arief Budiono. D|Med-54