Samosir-Mediadelegasi: Masa jabatan Wakil Bupati Samosir periode 2021-2025 akan berakhir pada 20 Pebruari 2022 bertepatan dengan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Samosir terpilih periode 2025-2030. Setelah mengadakan ramah tamah dan perpisahan dari Jajaran Pemerintah Kabupaten Samosir, Wabup Martua Sitanggang secara pribadi mengundang keluarga besar Sitanggang, Simanihuruk, Sidauruk, Limbong, Situmorang untuk berpamitan dalam acara yang digelar secara sederhana di rumah dinasnya, 18/02.
Turut hadir Sekdakab. Samosir Marudut Tua Sitinjak, Asisten II Hotraja Sitanggang, Kepala BKPSDM Rohani Bakara dan beberapa pejabat lainnya, utusan dari unsur kepala desa di Kecamatan Pangururan.
Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang didampingi istri dan kedua putranya mengatakan setelah purna tugas nantinya akan kembali dan tinggal di Kota Jambi. Martua mengaku akan tetap ada kerinduan untuk Bona Pasogit, Kabupaten Samosir. “Tanggal 20 nanti akan dilantik Bupati dan Wakil Bupati yang baru dan saat itu juga masa jabatan saya berakhir, jadi saya mohon pamit untuk keluarga dan masyarakat Samosir” kata Martua.
Diakui Martua, selama menjadi Wabup Samosir ada kebanggaan tersendiri, karena dengan perjuangan yang panjang akhirnya bisa menjadi Wakil Bupati. Jabatan ini dilalui dengan bahagia dan sukacita bersama seluruh pegawai, keluarga dan masyarakat. Dengan latar belakang dari ASN, Martua Sitanggang memberi motivasi bahwa ASN diKabupaten Samosir harus bisa bermimpi menjadi pemimpin (Bupati/Wabup), hal ini menurutnya bukan hal yang mustahil karena sudah ia lalui sendiri.
Diumurnya yang sudah 70 tahun, kata Martua, dirinya akan tetap memberi perhatian bagaimana Samosir bisa maju. Kerinduan dan kecintaannya untuk Samosir tidak akan surut. “Umur boleh tua tetapi semangat harus tetap muda. Saya tetap punya cinta untuk Samosir, saya akan berkiprah sepanjang ada tujuan tertentu untuk kemajuan” ucap Martua
Mewujudkan Samosir yang lebih maju ditengah anggaran yang minim, Wabup berpesan pimpinan OPD untuk bahu membahu, berkreasi sebab menurutnya konsep membangun daerah yang miskin menjadi tidak miskin tidaklah mudah. “Dengan PAD dan APBD yang kecil, pimpinan OPD harus membangun maka perlu kolaborasi mencari sumber uang termasuk dari pusat. Tahun anggaran 2025 menjadi ujicoba bagaimana pengabdian dan kemampuan untuk terus membangun kedepan” ungkap Martua