Sakit-sakitan, Nenek Tua Ini Pasrah tak Berobat

Sakit-sakitan, Nenek Tua Ini Pasrah tak Berobat
Linceria br Simanjuntak, 60 tahun, warga JL PT Indo, Dusun VI, Desa Patumbak II, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, Sumatera Utara harus pasrah tergeletak di atas tikar. Foto: D|Ist

Patumbak-Mediadelegasi: Linceria br Simanjuntak, 60 tahun, warga JL PT Indo, Dusun VI, Desa Patumbak II, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, Sumatera Utara harus pasrah tergeletak di atas tikar karena tak punya uang. Nenek tua ini batuk bagai tak berhenti lebih dari tiga tahun.

Derita nenek tua ini terungkap, ketika Uba Pasaribu dari Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Sabtu lalu, mengunjungi gubuk tempat tinggal ibu lima orang anak dan enam cucu ini dalam kondisi miris. “Sebenarnya aku ingin berobat tapi kek manalah kami orang tak punya,” sebutnya dan tampak berupaya menahan ledakan batuknya.

“Manusia yang tinggal di kawasan pemerintahan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan ini sepertinya luput dari perhatian pemerintah. Padahal mereka  layak mendapat perhatian bahkan pemeliharaan sebagaimana tertuang dalam UUD RI Tahun 1945,” sebut Uba Pasaribu, Senin (24/1).

Pengakuan Johonatan Tampubolon, suami Linceria br Simanjuntak, keluarganya belum pernah mendapat bantun dalam bentuk apapun. Johonatan Tampubolon yang sehari-hari banting tulang sebagai penarik becak bermotor ini menceritakan himpitan perekonomian yang sangat sulit.

Johonatan Tampubolon kerja sendiri mengais rezeki, sebab anak-anak yang menjadi tumpuannya kelak juga sama-sama terbaring lesu. “Saya pun sebenarnya mengidap sakit komplikasi lambung, jantung dan paru sudah hampir satu tahun lebih.

“Kami ada BPJS Mandiri tapi kami tak mampu membayar iurannya,” timpal Lamria br Silaban menantu Johonatan Tampubolon dan Linceria br Simanjuntak.

Penghasilan Lamria yang hanya sebagai tukang kopek bawang dan suaminya Ricky Ricardo Tampubolon hanya driver ojek online mengungkap getirnya hidup yang mereka rasakan.

“Untuk makan kerap seadanya pakai tempe goreng dan sedikit cabai. Bagaimana mau kubuat cuma dari becak inilah sumber penghasilan untuk kami bagi dua keluarga di rumah ini,” tutur Jonathan Tampubolon.

Miris melihat derita keluarga ini, Uba Pasaribu menyebut mencoba mengontak Donatur Swanto Ayau. “Dia langsung merespon seketika juga mentransfer dua juta rupiah untuk bayar tunggakan, iuran BPJS satu juta empat ratus dan sisanya beli sembako beras 25 kg, telur, mie instan, gula, minyak goreng, kecap, susu dsb semoga bermanfaat bagi keluarga ya Pak Uba,” Uba menirukan pembicaraan Swanto melalui telepon seraya menyebutkan keluarga nenek Linceria br Simanjuntak terharu dan berterima kasih. D|Red

Pos terkait