Konsistensi Pentaheliks, New Normal Optimis

Catatan | Ardiansyah Tanjung | Senior Editor Mediadelegasi

HIDUP di tengah pandemi Covid-19 telah melampaui masa jenuh. Masyarakat pun kelihatannya tak begitu menghiraukan protokoler kesehatan yang terus disuarakan sejak beberapa bulan sudah, pemberlakuan ‘lebih baik di rumah saja’.

Kini pemerintah secara nasional telah menyiapkan sekenario kehidupan New Normal (normal baru) dengan berbagai langkah dan trik, khususnya di kawasan zona merah Covid-19.

Bacaan Lainnya

Sejauhmana perjalanan langkah percepatan penanggulangan wabah yang mendunia ini di Sumatera Utara, dan bagaimana estimasi dan optimisme keberhasilan penerapan New Normal di tengah masyarakat yang bertingkah miris dalam menyikapi wabah Covid-19 belakangan ini, berikut petikan wawancara virtual Mediadelegasi  dengan Dr Ir H Riadil Akhir Lubis MSi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, kemarin di Medan.

Bagaimana anda mengamati dan mengevaluasi tingkat kedisiplinan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 sehingga mampu untuk menyahuti program New Normal yang tengah digagas?

Terkhusus mengenai tindak lanjut program Tata Hidup Baru bagi masyarakat Pusdalops Gugus Tugas akan melaksanakan penguatan kegiatan sosialisasi. Semua mengacu kepada protokol utama yaitu protokol kesehatan. Kita sudah mengelompokkan protokol-protokol yang menjadi acuan teknis. Saat ini semua protokol yang dimaksud dalam tahap penyusunan dan diharapkan segera dapat diselesaikan dalam suatu produk hukum.

Kami memandang pengaturan di area publik dan transportasi menjadi hal yang juga memerlukan perhatian begitu juga di area institusi pendidikan dan juga pengaturan pintu masuk wilayah baik di bandara, pelabuhan dan central transportasi publik.

Terkait dengan kesiapan pemerintah Menteri Dalam Negeri menerbitkan keputusan tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan aman Covid-19 bagi ASN. Diharapkan dengan seluruh pengaturan ini, tingkat kedisiplinan masyarakat akan semakin baik dengan begitu program New Normal yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh seluruh masyarakat akan memberikan hasil optimal.

Sejauhmana harapan anda dengan keberhasilan penerapan New Normal. Apakah optimis atau pesimis?

Perubahan pola hidup ini memang harus dipahami dengan seksama dan memerlukan kesadaran masyarakat secara keseluruhan dan disisi yang lain tugas dari Pemerintah adalah untuk tetap mengingatkan kepada masyarakat itu sendiri.

Kami optimis program New Normal ini akan berhasil baik jika seluruh Pentaheliks (lima jalinan-red) adalah Pemerintah masyarakat dunia usaha, perguruan tinggi dan terkhusus media massa seperti yang dilaksanakan oleh Media Delegasi ini dapat bersama-sama untuk tetap konsisten menyuarakan kriteria dan hal-hal yang terkait dengan Tatanan Hidup Baru. Semoga harapan kita bencana ini dapat berakhir segera.

Bagaimana pula peranan BPBD Provinsi Sumatera Utara yang anda pimpin dalam penanganan wabah Covid-19?

Penanganan bencana harus spesifik disesuaikan dengan karakter bencana yang terjadi dalam suatu daerah. Mencermati rekam jejak dan kerentanan terhadap bencana yang terjadi tentunya kesiapan dan intimigasi bencana menjadi hal yang vital dan prioritas untuk dipersiapkan dalam segala keadaan dan waktu.

BPBD Sumut sebagai penanggungjawab dan dituntut untuk selalu bersiap dan merespon segala kemungkinan yang dapat saja terjadi di luar dugaan kita. Terkait dengan penanganan Covid-19 BPBD Sumatera Utara bersama-sama dengan Asops Kodam I/BB dan Karoops Poldasu bertindak sebagai pusat pengendalian operasional dan pelaksanaan operasionalnya dilakukan berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara.

Apa saja yang telah dilakukan dalam penanggulangan wabah Covid-19 di daerah ini, dan kendala yang dihadapi?

Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Gugus Tugas Sumut telah melaksanakan berbagai kegiatan dan strategi prefentif untuk menekan perkembangan Covid-19 antara lain dalam rangka menjelang Idul Fitri yaitu: Mendukung kebijakan pemerintah pusat Forkopimda Sumut juga melaksanakan sosialisasi tidak mudik lebaran, di rumah saja, physical distancing, sosial distancing dengan mengacu kepada protokol kesehatan.

Kemudian, optimalisasi pos bersama dan cek point. Penyiapan alat bahan protokol kesehatan, seperti, masker, hand sanitisier, penyiapan karantina sementara di Kabupaten Batubara, Kota Tanjung Balai, Asahan dan Kota Medan terutama dalam kaitannya dengan kedatangan TKI dari luar negeri.

Penyiapan posko-posko dan alat berat di titik-tiitik rawan longsor guna memastikan kelancaran arus lalu lintas dengan penerapan protokol kesehatan juga pemantauan untuk ketersediaan kecukupan bahan pangan bagi masyarakat.

Selanjutnya untuk kegiatan pencegahan, juga dilakukan kegiatan screening di bandara sosialisasi Covid-19, belajar dari rumah, stay at home, melakukan edukasi dan penertiban, menutup industri, tempat wisata dan pusat-pusat keramaian. Pusdalops juga tetap melaksanakan penanganan kepulangan TKI tetap berpegang kepada protokol kesehatan.

Bagaimana program dan langkah ke depan khususnya dalam persiapan merespon dan melaksanakan program Presiden RI dengan istilah New Normal?

Terkait dengan program Presiden untuk New Normal, kita tetap mengacu kepada kebijakan nasional. Sampai dengan saat ini, pemerintah pusat telah menetapkan 15 Kabupaten Kota yang masuk ke dalam rekomendasi Zona Hijau telah diberikan kewenangan untuk melaksanakan kegiatan masyarakat produktif dan masyarakat aman Covid -19.

Ke-15 kota tersebut merupakan bagian dari 102 Kabupaten Kota di Indonesia sebagai Zona Hijau dan aman yang merupakan rekomendasi dari tim pakar melalui berbagai pendekatan yang dipakai berdasarkan kriteria, epidemologi, survey lands kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan sesuai rekomendasi WHO.

Adapun 15 Kabupaten Kota tersebut adalah: Batubara, Humbahas, Labusel, Madina, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Tapanuli Tengah, Kota Gunung Sitoli, Kota Sibolga, Padang Lawas, Paluta, Pakpak Bharat dan Samosir.

Gugus Tugas Provinsi juga melakukan perhitungan untuk wilayah-wilayah yang masuk dalam Wilayah Kuning yaitu wilayah yang dengan indikator jumlah korban Covid 1-5 jiwa. Wilayah tersebut terdapat di 14 Kab/Kota yaitu Asahan, Dairi, Karo, Labuhan Batu. Langkat, Serdang Bedagai, Tapsel, Taput, Toba, Kota Binjai, Kota Padangsidimpuan, Labura, Kota Tanjung Balai dan Kota Tebing Tinggi. Sedangkan yang sampai dengan saat ini yang masuk ke dalam Zona Merah adalah wilayah-wilayah yang korban Covidnya lebih dari 5 orang yaitu Kota Medan, Deli Serdang, Simalungun dan Kota Pematang Siantar. *

Pos terkait