Medan-Mediadelegasi: Tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol (purn) Maruli Siahaan berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama mencegah politik uang dalam pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.
“Politik uang dalam pemilu wajib dicegah. Sebagai manusia, kita jangan tergiur dengan politik uang, sebab akan merendahkan harga diri juga pasti mendustai Tuhan,” kata bakal caleg DPR RI dari daerah pemilihan Sumut I ini kepada pers, di Medan, Rabu (28/6).
Ditambahkannya, transaksi politik uang dalam pemilu selain mencederai kualitas kehidupan demokrasi, juga mengakibatkan pejabat publik yang terpilih rentan berperilaku koruptif.
Maruli mengatakan, dirinya menjelang Pemilu 2024 dalam berbagai kesempatan bertemu berbagai kelompok masyarakat selalu mengusung jargon antipolitik uang.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pendidikan politik terhadap pemilih serta menyampaikan pemahaman terkait bahaya politik uang pada pemilu, termasuk pemilu legislatif.
Menurut dia, sudah banyak contoh mereka yang terpilih pada pemilu dengan praktik politik uang akan melakukan tindak pidana korupsi.
Karena itu, Maruli mengajak semua pihak dapat berperan serta meminimalisasi, bahkan meniadakan transaksi politik uang dalam penyelenggaraan pemilu.
“Pemilu tidak bakal menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin yang berintegritas bila dalam prosesnya diwarnai praktik suap,” ujar Bacaleg DPR RI dari daerah pemilih Sumut I yang meliputi Kota Medan, Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdan dan Serdang Bedagai itu.
Melalui edukasi ini, ia berharap sedikit banyak akan ada perubahan cara pandang dalam menyikapi budaya politik uang, sehingga dapat terbangun kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses pemilu yang jujur, adil dan transparan.
Dengan demikian, kata dia, pemimpin maupun wakil rakyat yang terpilih nantinya adalah sosok berkualitas, berintegritas sehingga dapat membawa daerah yang dipimpin atau yang diwakilinya bisa lebih maju tanpa politik uang. D|Red-04