Medan-Mediadelegasi: Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Dr. Ir. H T. Erry Nuradi mengajak semua pihak ikut berperan mempertahankan status Kaldera Toba menjadi bagian dari jaringan Geopark Dunia atau Global Geopark Network (GGN) oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO).
“Bila Kaldera Toba mampu mempertahankan status Geopark Dunia tentu berdampak kepada citra Danau Toba dan pariwisata Sumatera Utara di mata dunia,” katanya, di Medan, Selasa (11/2).
Erry mengemukakan hal itu dalam.acara pertemuan antara jajaran pimpinan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) dengan pengurus Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) yang diinisiasi General Manager BP TCUGGp Dr. Azizul Kholis.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban itu turut dihadiri, antara lain mantan anggota DPR RI Prof. Dr Ir Djohar Arifin, Manager Divisi Kerjasama, Promosi, dan Publikasi BP TCUGGp Dr. Tikwan Raya Siregar, Guru Besar Unimed yang juga Ketua DPW KMDT Sumut Prof Dr Binari Manurung, akademisi USU Dr. Sakhyan Asmara, Wakil Ketua Umum KMDT Ir. Mandalasah Turnip, SH, Ketua KMDT Kota Medan Jannes Manurung, SE dan pemerhati pariwisata Danau Toba Unggul Sitanggang.
Erry mengingatkan, upaya memperjuangkan Kaldera Toba agar bisa masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG) dirintis sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur Sumut tahun 2017.
Melalui kerja keras dan semangat kebersamaan, kata dia, akhirnya Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis pada 2 Juli 2020.
Penetapan Kaldera Toba menjadi bagian dari Geopark atau taman bumi dunia, menurut Erry, harus ditindaklanjuti dengan tata kelola geopark secara konsisten, sebagaimana dipersyaratkan oleh UNESCO.
Lebih lanjut Gubernur Sumut ke 17 itu mengingatkan tentang pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan geopark sebagai tujuan pariwisata.
“Kuncinya kolaborasi dengan melibatkan semua pihak, termasuk dukungan anggaran mulai dari pemerintah di tingkat pusat, provinsi hingga tujuh pemerintah kabupaten se kawasan Danau Toba,” paparnya.
Sebelumnya, General Manager BP TCUGGp Azizul Kholis, mengemukakan bahwa pihaknya siap menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk pengembangan Geopark Kaldera Toba, agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kami siap menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak yang saling terkait dalam sistem untuk pengembangan Geopark Kaldera Toba,” tambahnya.
Dalam jangka pendek, pihaknya saat ini fokus mempersiapkan sejumlah dokumen pendukung yang dipersyaratkan oleh Dewan Eksekutif UNESCO agar Kaldera Toba agar tetap berada dalam jaringan UGG.
Dokumen tersebut akan disampaikan kepada tim asesor paling lambat 17 Februari 2025 sesuai jadwal yang telah ditetapkan UNESCO.
Setelah penyerahan dokumen, kata Azizul, tim asesor UNESCO akan melihat dan menilai langsung ke kawasan Kaldera Toba.
“Target kita Kartu Hijau. Tim Asesor dari UNESCO akan datang pada Juni sampai Juli 2025,” ujar dia.
Sebagai informasi, UNESCO melakukan evaluasi secara berkala terhadap kualitas pengelolaan seluruh geopark yang terdaftar dalam jaringannya.
Evaluasi itu dilaksanakan dengan dua tahapan, yaitu revalidasi data dan dilanjutkan pengujian aktual di lapangan.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum KMDT Edison Manurung, SH, MM menyatakan bangga dengan gerak cepat yang dilakukan jajaran BP TCUGGp dalam upaya mempertahankan keanggotaan Kaldera Toba dalam jaringan Geopark dunia.
“Kami mendukung dan siap bekerjasama dengan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark untuk pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba agar memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat,” kata mantan Staf Khusus Ketua DPD RI itu. D/Red