Medan-Mediadelegasi : Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Bali telah memakan sembilan korban jiwa. Bencana yang terjadi akibat hujan deras sejak Selasa malam hingga Rabu sore ini juga mengakibatkan ratusan warga di empat kabupaten dan kota terdampak.
Kepala UPTD Pengendalian Bencana BPBD Bali, I Wayan Suryaman, mengonfirmasi data terkini jumlah korban meninggal dunia. “Update korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang masuk ke data kami sampai sore ini tercatat 9 orang,” ujarnya.
Korban tewas tersebut tersebar di empat daerah. Kota Denpasar menjadi wilayah dengan jumlah korban terbanyak, yaitu lima orang. Sementara itu, dua korban lainnya ditemukan di Kabupaten Jembrana, serta masing-masing satu korban di Kabupaten Badung dan Gianyar.
Tim SAR gabungan saat ini masih terus melakukan upaya pencarian terhadap dua orang warga yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan. Pihak berwenang berharap bisa menemukan mereka secepatnya.
Menurut Wayan, bencana ini terjadi di lima kabupaten dan kota di Provinsi Bali. Kota Denpasar menjadi daerah yang paling parah terkena dampak banjir, dengan total 81 lokasi tergenang.
Selain Denpasar, beberapa wilayah lain juga mengalami banjir, di antaranya Gianyar dengan 14 lokasi, Karangasem (4 lokasi), serta Jembrana dan Badung.
Tak hanya banjir, bencana longsor juga terjadi di 18 titik. Sebaran longsor ini meliputi lima titik di Gianyar, 12 titik di Karangasem, dan satu titik di Badung.
Banjir bandang dan tanah longsor juga menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Sebanyak 16 bangunan dilaporkan jebol, dengan Karangasem menjadi wilayah dengan kerusakan terparah, yaitu 11 titik.






