Tayan,Kalbar-Mediadelegasi: Pekan lalu publik dihebohkan dengan cuitan Ketua Litbang YLBH-LMRRI (Bambang Iswanto) terkait dengan adanya tambang bauksit di tayan yang tidak mengantongi izin dari kementerian KLHK.
“Muncul banyak spekulasi siapa sosok diduga yang ada dibalik tambang ilegal yang mengepung pertambangan bauksit ilegal di Tayan,Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat diduga ada bekingan kuat di tambang ilegal tersebut.
“Koordinator Lembaga TINDAK Indonesia (Yayat Darmawi.SE.SH.MH) sekaligus pemerhati lingkungan turut angkat bicara menyangkut, aktivitas beberapa tambang bauksit ilegal di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat tersebut yang diduga mempunyai bekingan atau dukungan yang sangat kuat,”ucapnya.
“Yayat ,menjelaskan bahwa diduga adanya bekingan tambang ilegal tersebut tidak lepas dari dukungan mafia tambang dan elite pemerintah, serta aparat,”ucapnya.
“Selain itu yang menjadi fokus ada oknum masyarakat yang yang diduga membekup kegiatan tambang bauksit milik oki di desa lalang hingga dusun Selatai yang berinisial A alias Bun-bun dengan modus mengatasnamakan masyarakat setempat untuk kepentingan pribadi agar perusahaan tambang diduga ilegal yang ia backup bisa di terima di daerah tersebut.
“Yayat menyebutkan adanya dugaan bekingan tambang bauksit ilegal milik oki di desa lalang hingga dusun Selatai tersebut berinisial A alias Bun-bun yang di duga kebal hukum dan selalu mengatasnamakan masyarakat setempat untuk memuluskan kepentingan pribadinya dan di duga kuat dekat dengan Petinggi APH di Kalbar,”ucapnya
“Dari hasil investigasi kami di Tim Anti Mafia Tambang, ini saya kira polanya sama dengan modus mengatasnamakan masyarakat setempat agar proses tambang bauksit diduga ilegal milik oki yang diduga di backingi oleh A alias Bun-bun tersebut berjalan dengan mulus supaya tidak ada gejolak sosial di masyarakat yang menjadi hambatan bagi mafia tambang untuk beroperasi di daerah tersebut jelas,”Yayat pada media.(Minggu.25.mei.2025).
“Selain itu, Yayat menyebutkan kekuatan besar diduga adanya backingan yang kuat melibatkan pejabat dan aparat inilah yang membuat pertambangan ilegal sulit untuk diberantas. jadi itu yang menyebabkan illegal mining tumbuh subur dengan cukup besar dan tidak tersentuh sama sekali, apalagi A alias Bun-bun yang selalu membawa nama petinggi APH Kalbar mengatakan kepada masyarakat bahwa razia dari pusat hanya sebentar saja paling hanya seminggu, setelah itu mereka akan beroperasi kembali,” pungkasnya.