Banjir bandang ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghancurkan infrastruktur dan mata pencaharian warga. Sedikitnya 11 rumah di Desa Sawu rata dengan tanah, puluhan hektare sawah hancur total, dan ratusan ternak hanyut terbawa arus. Akses jalan ke 18 desa masih terputus, sementara aliran listrik dan sinyal komunikasi lumpuh, menyebabkan sejumlah wilayah terisolasi.
Untuk meringankan beban para penyintas, BPBD Provinsi NTT akan menyalurkan bantuan logistik melalui jalur laut. Bantuan yang dijadwalkan tiba pada Kamis (11/9) mencakup selimut, matras, hygiene kit, peralatan masak, dan kasur lipat. Namun, kebutuhan mendesak lainnya seperti makanan siap saji, tenda, pakaian, dan perlengkapan bayi masih sangat dibutuhkan.
Masyarakat di seluruh NTT dan Indonesia pada umumnya diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada para korban banjir bandang di Nagekeo. Solidaritas dan kepedulian kita dapat meringankan beban mereka dan membantu mereka bangkit kembali dari keterpurukan.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman alam. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi nyawa serta harta benda. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.
