Sumut-Mediadelegasi: Siapa yang paling unggul elektabilitasnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2024? Sosok Calon Gubernur (Cagub) Bobby Nasution atau petahana Edy Rahmayadi?
Dalam Pilkada Sumut 2024, terdapat dua pasangan, nomor urut 1, yakni menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution berpasangan dengan Surya dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi berpasangan dengan Hasan Basri Sagala.
Bobby-Surya diusung oleh 10 partai politik, yakni Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.
Sedangkan Edy-Hasan diusung oleh 6 partai politik, yakni PDIP, Hanura, Partai Buruh, PKN, Partai Ummat dan Partai Gelora.Lantas berikut 3 hasil survei elektabilitas Pilgub Sumut 2024.
Hasil survei elektabilitas Pilgub Sumut 2024 tersebut dari Survei Katadata Telco Survey, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan survei Kata Data Insight Center (KIC).Survei Katadata Telco Survey
Menurut hasil survei Katadata Telco Survey, pasangan calon (paslon) Bobby-Surya memiliki elektabilitas paling tinggi.Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di Sumatra Utara yang memiliki hak pilih dan menggunakan nomor handphone Telkomsel.
Pengumpulan data dilakukan pada 4-9 September 2024.Pengumpulan data melalui telepon dengan toleransi kesalahan (Margin of Error) sekitar 3,5 persen.Berikut ini hasilnya:
Bobby Nasution-Surya: 35,6 persen
Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala: 19,5 persen
Tidak tahu/tidak jawab sebesar 44,9 persen.
Sementara pada pemilih yang berorientasi pada keluarga, Bobby Nasution-Surya unggul dengan perolehan 44,7 persen.
LSI
Menurut Direktur eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, dalam simulasi top of mind cagub Sumut, sebanyak 34,2 persen responden menyatakan akan memilih suami Kahiyang Ayu.LSI
Sedangkan responden yang menyatakan bakal memilih Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024 mencapai 15,1 persen. Kemudian 4 persen responden menyatakan bakal memilih Musa Rajekshah (Ijeck), mengutip Kompas.com.
Lalu sebanyak 3,3 persen responden menyatakan akan memilih Basuki Tjahaja Purnama.
Sedangkan dalam simulasi pilihan calon gubernur semi terbuka, sebanyak 41,2 responden menyatakan akan memilih Bobby.Kemudian responden yang menyatakan akan memilih Edy dan Ahok dalam simulasi semi terbuka sebanyak 21,1 persen dan 7,3 persen.Sedangkan responden yang akan memilih Ijeck tercatat sebanyak 5,8 persen.
“Dari berbagai simulasi satu nama maupun pasangan terlihat dua kontestan yang selalu paling atas, yaitu M. Bobby Afif Nasution dan petahana Edy Rahmayadi,” kata Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring melalui kanal YouTube LSI.Survei LSI dilakukan secara tatap muka pada rentang waktu 7 sampai 17 Juli 2024.
Populasi survei itu adalah seluruh warga Indonesia di Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.Sampel survei sebanyak 800 responden diambil dengan menggunakan metode bertingkat (multistage), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Litbang Kompas
Dalam Pilgub Sumut 2024, disinyalir lekat dengan adanya ‘Jokowi Effect’.
Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.
Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.
“Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 pilkada – ersen lebih mengatakan akan mempertimbangkan,” jelas Yohan.
Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.