“Kami juga turut merasa bangga terhadap kepedulian para pelajar untuk ambil bagian dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Danau Toba,” ujar Edison didampingi anggota Dewan Pakar DPP KMDT Mandalasah Turnip.
Gerakan bersih-bersih tersebut, menurut dia, perlu dilakukan secara berkesinambungan karena pihaknya tidak mau setengah-setengan dalam menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Prinsipnya, semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan, karena penataan kawasan pariwisata super prioritas itu diyakini ikut berdampak positif bagi kemajuan ekonomi lokal, regional dan bahkan nasional,” kata Edison.
Karena itu, pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai institusi pemerintah, BUMN maupun swasta dan masyarakat dalam gerakan kebersihan tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution, menjelaskan bahwa jumlah pelajar setingkat SMA dan sederajat yang mengikuti aksi bersih-bersih itu diperkirakan mencapai 3.000 orang.
“Mereka berasal dari masing-masing SMA dan SMK negeri maupun swasta yang tersebar di tujuh kabupaten se kawasan Danau Toba,” ujarnya.
Disebutkannya, sebagian besar pelajar yang melaksanakan gotong royong tersebut berasal dari SMA dan SMK negeri yang bernaung di bawah Cabang Disdik Sumut, khususnya di wilayah kerja Cabang Dinas Balige, Pematang Siantar, Humbang Hasundutan dan Kabanjahe.
“Sasaran utama kegiatan ini adalah membangun kesadaran mereka terhadap Danau Toba sebagai sumber utama kehidupan yang keberadaannya harus tentunya perlu terrus dijaga dan dilestarikan,” tuturnya.
Sebab, lanjut Asren, danau yang menjadi salah satu ikon utama pariwisata Sumut ini memerlukan upaya penyelamatan secara berkesinambungan agar degradasi lingkungan yang terjadi tidak terus berlanjut. D|Red-04