Sidikalang-Mediadelegasi: Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat diam-diam, sedang membangun dermaga pelabuhan penyeberangan di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Ironisnya, pengecoran pondasi dermaga proyek multi years ini hanya menggunakan molen kecil.
Pengamatan wartawan, plank proyek terpampang penjelasan tentang proyek pembangunan tahap I dermaga itu berbiaya Rp13.2 miliar lebih menggunakan dana APBN. Kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT Rilen Pratama Jaya, dengan masa pelaksanaan 204 hari kalender. Sedangkan perusahaan yang ditunjuk sebagai konsultan supervisi atau pengawas adalah CV Rancang Bangun Colsultant.
Pantauan wartawan di lokasi, Jumat (27/8), para pekerja terlihat sedang melakukan pengecoran pondasi dermaga menggunakan molen kecil. Salah seorang pekerja mengatakan, Humas PT Rilen Pratama tidak ada di lokasi proyek.
Di lokasi berbeda, Camat Silahisabungan, Hamaska Silalahi mengatakan, pembangunan dermaga itu pembiayaannya secara multi years atau tahun jamak. “Sekarang pembangunan tahap pertama sedang berjalan,” ungkap Silalahi.
Menurutnya pembangunan dermaga itu berdasarkan usulan pemerintah daerah, pelepasan tanahnya dari Pemkab Dairi. “Masyarakat sangan menyambut baik pembangunan dermaga itu, dengan harapan akan dapat meningkatkan perekonomian,” kata Camat.
Dermaga itu diharapkan nantinya menjadi sarana transportasi bagi wisatawan maupun barang melalui jalur perairan Danau Toba, yang menghubungkan beberapa kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba.
“Dengan adanya dermaga itu diharapkan kunjungan wisatawan ke Silalahi semakin tinggi, sehingga roda perekonomian semakin membaik,” ucapnya. D|Red