Diduga Mencuri TBS Sawit Naek Efendi Rambe Tewas Tertembak

Diduga Mencuri TBS Sawit Naek Efendi Rambe Tewas Tertembak
Jenazah korban tertembak diduga mencuri TBS kelapa sawit, Naek Efendi Rambe saat di RS. Foto: D|Ist

Halongonan-Mediadelegasi:  Pascaperistiwa tertembaknya Naek Efendi Rambe, 24 tahun, warga Batanggogar, Tapiandenggan, Sungaikanan, Labusel, Rabu (6/7) petang, menuai amuk massa dan membakar kantor perkebunan kelapa sawit PT Tapian Nadenggan (PTTN) di Halongonan Timur, Padang Lawas Utara (Paluta).

Akibatnya, puluhan sepeda motor juga ikut dilalap api dan tinggal rangka.

Informasi berhasil dihimpun Mediadelegasi, Kamis (7/7), menyebutkan, sesaat korban Naek Efendi Rambe yang dinyatakan meninggal dunia saat di rumah sakit, Rabu (6/7) petang itu warga spontan berkumpul dan membakar kantor perusahaan perkebunan itu.

Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Selatan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj mengatakan, awalnya seorang polisi yang mendampingi petugas keamanan perusahaan tersebut menangkap satu terduga pencuri kelapa sawit.

Namun, ada tujuh orang yang tidak terima dengan penangkapan itu melakukan perlawanan.

“Mereka sempat mengancam petugas dengan senjata tajam, dan personel kita ikut membantu dengan memberikan tembakan peringatan. Namun pelaku semakin beringas dan menyerang petugas, lalu dilakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku pencurian,” kata Roman.

Menurut Roman, personelnya Aiptu ISH kini dalam pemeriksaan Propam Polres Tapsel untuk mendalami peristiwa tersebut.

Meski telah dinyatakan kondusif oleh pihak kepolisian, sejumlah personel pengamanan, Kamis (7/7), masih disiagakan di kantor PTTN itu.

Tampak Melayat

Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti SIK tampak hadir melayat ke rumah korban.

Menjawab pertanyaan wartawan, Anhar Arlia Rangkuti juga menyebutkan pihaknya masih bekerja mengumpulkan saksi-saksi, serta melakukan olah TKP.

“Mohon waktunya karena perusahaan ada wilayah hukum Polres Tapsel. Nanti setelah hasil cek TKP  apakah TKP di wilayah Labusel atau tidak, sementara kita tunggu dulu hasilnya,” sebut Kapolres Labuhanbatu.

Sejumlah wartawan, Kamis (7/7), mengunjungi TKP. Tampak pelepah kelapa sawit bekas dodosan (panen) tak lazim masih tergantung di pohon.

Manager PTTN Deni Abesta saat dikonfirmasi juga tidak berhasil.  Menurut Satpam kebun itu Sukirno, manegernya tidak berada di tempat. “Bapak itu sedang ke Padang Halaban,” ujar Sukirno.

Adu mulut antara oknum Satpam kebun itu sempat terjadi, karena melarang wartawan mengambil dokumentasi areak kantor PTTN.

Warga mengungkapkan keprihatinan tindakan yang sampai menelan korban nyawa Naek Efendi Rambe. “Meski pun korban bersalah mencuri buah sawit, kenapa harus ditembak mengenai bawah dadanya,” celetuk warga.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Kamis (7/7), membenarkan peristiwa tersebut.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan penembakan terhadap pelaku pencurian buah sawit karena mencoba melakukan perlawanan saat diamankan.

“Saat ini Aipda ISH masih dalam pemeriksaan Propam Polres Labuhanbatu untuk mendalami peristiwanya. Situasi di TKP cukup kondusif,” kata dia pula. D|Red