Untuk itulah ia meminta satuan pendidikan vokasi seperti politeknik harus memiliki strategi komunikasi untuk memperkenalkan program-program pendidikan mereka kepada masyarakat. Sehingga, pendidikan vokasi bisa menjadi pilihan utama dan bukan lagi karena terpaksa.
Tak hanya itu saja, politeknik juga bisa mulai mengomunikasikan cerita sukses dari para alumni, produk-produk karya politeknik, kerja sama industri yang dijalin hingga program-program yang ditawarkan. Berbagai materi komunikasi tersebut, diharapkan bisa menarik minat masyarakat dan calon siswa vokasi untuk yakin memilih pendidikan vokasi.
“Humas politeknik bisa memanfaatkan media sosial, gathering dengan industri, pemerintah daerah, dan berbagai stakeholder sebagai strategi komunikasinya,” imbuhnya.
Karenanya, dengan strategi komunikasi yang terencana dan baik, politeknik juga bisa menjalin banyak kerja sama dengan industri dan meraih dukungan dari pemerintah daerah. Kerja sama ini akan bermanfaat bagi para lulusan pendidikan vokasi serta meningkatkan minat dan keyakinan masyarakat kepada pendidikan vokasi.
“Karena masyarakat akan melihat bahwa lulusan vokasi itu bisa langsung bekerja,” pungkas Wartanto.(D|Red|kompas.com)