“Anda harus bisa bergaul dan memberikan masukan-masukan, agar Sumatra Utara ini dengan adanya WALUBI, kehidupan kerukunan beragama berjalan dengan baik. Inilah tugasnya WALUBI sebagai jembatan silaturahmi kegiatan sosial. Apapun agama kita kalau kita tidak bisa bermanfaat dengan orang lain, percuma kita beragama. Sebaik-baiknya orang beragama, sebaik-baiknya orang hidup di dunia ini adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain,” pesannya.
Sementara itu, Ketua DPD WALUBI Sumut, Brilian Moktar, mengatakan, pihaknya berkomitmen menjalankan Buddha Dharma. Selain itu juga, WALUBI siap bekerjasama dengan pemerintah.
“Kita harus menjadi pelekat pemerintah, karena AD/ART menyebutkan tunduk kepada UUD 1945, jadi kita harus tunduk kepada eksekutif, legislatif dan yudikatif. Itu wajib,” katanya.
Mantan anggota DPRD Sumut itu juga siap bekerjasama dengan seluruh organisasi masyarakat lintas agama.
“Saya berharap dukungan masyarakat dan alim ulama, kita siap bekerjasama dibidang apapun, sosial dan apapun. Kemarin saya diundang bicara toleransi, kita butuh kerja kongkret mengenai hal itu,” tuturnya.
Sementara Pembimas Agama Buddha dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatra Utara, Budi Sulistiyo berharap, pengurus DPD WALUBI Sumut Masa Bakti 2021-2026 dapat meneruskan program-program yang telah disinergikan dengan pemerintah, baik dalam bentuk program bakti sosial, dan juga kegiatan-kegiatan sosial keagamaan lainnya.
“Karena WALUBI adalah organisasi, mitra yang disahkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 1980. Oleh karena itu, kami sangat berharap WALUBI sebagai mitra pemerintah dapat berkontribusi yang nyata, dan juga banyak untuk perkembangan agama Buddha, khususnya di Sumatra Utara,” pungkasnya.D|Red-YON