“Untuk menjaga stok dan harga-harga bahan pangan, bupati menekankan agar Dinas Nakerkoperindag terus melakukan monitoring di lapangan. Jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga agar langsung dikordinasikan kepada provinsi” ujar Bupati.
Untuk mengantipasi kenaikan dan lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Samosir, Bupati meminta kepada pemilik/pengelola tempat wisata dan hotel untuk menyiapkan sarana cuci tangan dan spanduk imbauan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk juga tempat-tempat sampah di objek-objek wisata.
Secara keseluruhan bupati meminta seluruh jajarannya untuk saling berkordinasi agar dapat memberikan kenyamanan bagi seluruh pengunjung dan masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
“Mari kita sama-sama bersinergi, semoga libur lebaran kali ini kita dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dan masyarakat yang berlibur ke Samosir mendapat kesan yang baik dan rasa aman dan nyaman sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat” tutup Bupati Samosir.
Dari sisi keamanan, Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon dalam paparannya menjelaskan potensi kerawanan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyambut perayaan Idul Fitri 1443 H di Kabupaten Samosir.
Dijelaskan juga pihaknya merencanakan menempatkan 3 Pos Pengamanan dan 7 Pos Pelayanan dengan melibatkan 150 personil dari Polres Samosir.
Beliau juga menjelaskan tujuan dari Operasi Ketupat Toba 2022 ini adalah untuk memberikan rasa aman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri.
Selain itu juga untuk menjaga masyarakat dari penularan COVID-19, terwujudnya arus mudik dan balik yang lancar, serta menurunkan jumlah tindak kriminal, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Samosir.(D|Red)