Medan-Mediadelegasi: Generasi Muda Komite Masyarakat Danau Toba (GM-KMDT) mendesak institusi pemerintah berwenang menghentikan segala bentuk tindakan perusakan lingkungan Danau Toba.
“Kerusakan ekosistem ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang bergantung pada Danau Toba,” kata Ketua Umum GM-KMDT, Alexius Turnip di Medan, Sabtu (26/7).
Pihaknya menilai, kondisi lingkungan Danau Toba menunjukkan adanya pencemaran yang cukup mengkhawatirkan di sejumlah titik wilayah perairan, termasuk di kawasan wisata.
Bahkan, katanya, tindakan perusakan lingkungan diduga menjadi salah satu faktor penyebab air Danau Toba di beberapa titik selama sekitar sepekan terakhir berubah warna dari biru menjadi keruh berwarna coklat.
Kerusakan lingkungan Danau Toba selama ini, lanjut Alexius, diperkirakan semakin diperparah dengan aktivitas penebangan hutan, pembuangan limbah dan keberadaan sejumlah keramba jaring apung (KJA).
“Program pemerintah yang akan menjadikan perairan Danau Toba harus “Zero KJA” sudah sangat tepat untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan di Danau Toba, tetapi hingga saat ini belum juga direalisasikan,” paparnya.
Begitu juga terhadap perusahaan pemegang izin pemanfaatan hutan sepert PT Toba Pulp Lestari (TPL), hingga kini juga masih terus beroperasi di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba.
Padahal, keberadaan perusahaan industri bubur kertas itu sudah bertahun-tahun diprotes oleh berbagai organisasi masyarakat, termasuk Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan.
“GM-KMDT sependapat dengan desakan berbgai elemen masyarakat agar izin PT TPL dicabut,” ucap dia.
Ditambahkannya, penggundulan hutan di sana, bukan hanya menghilangkan keindahan alam, tetapi juga mengakibatkan permukaan air Danu Toba tidak stabil.
Mencermati kerusakan ekosistem Danau Toba, ia menekankan pentingnya penataan secara masif kawasan Danau Toba yang selama ini juga merupakan sumber pendapatan bagi warga di sekitarnya.
“Pemerintah dan pihak terkait perlu segera mengambil tindakan tegas untuk memulihkan kondisi Danau Toba agar pencemaran dan kerusakan hutan tidak semakin parah,” kata Alexius. D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS






