Gubsu Hadiri Peringatan HUT PGRI Ke-75

Gubsu Edy Rahmayadi menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Aula Tengku Rizal Nurdin / Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (23/12/2020).Delegasi-GH

Medan-Mediadelegasi: Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengajak seluruh guru yang ada di Sumut untuk menggunakan metode mengajar terbaik dalam mentransfer ilmu pada anak didik. Sehingga anak didik dapat dengan mudah menerima ilmu yang disampaikan tersebut.

Hal ini disampaikan Gubsu ketika menghadiri acara Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Aula Tengku Rizal Nurdin / Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (23/12).

Acara juga dirangkai dengan jamuan makan siang, pemberian tali asih dan penyerahan medali kepada 22 guru pemenang Lomba Gurulympics Tingkat Nasional PGRI tahun 2020. Acara ini juga diikuti para guru di kabupaten/kota secara virtual.

“Saya meminta guru-guru semua menggunakan metode terbaik dalam mengajar pada anak didik agar dapat diterima dengan mudah oleh anak didik. Saya juga meminta pada guru untuk tidak mudah menyerah dalam mentransfer ilmu, sampai anak didik tersebut benar-benar menerima dan memahami ilmu yang disampaikan,” ucap Edy Rahmyadi.

Hadir Ketua PGRI Sumut Abdul Rahman Siregar, Ketua Himpaudi Sumut Aminah Yunus Rasyid, Kadis Pendidikan Sumut Lasro Marbun, Kadis Kominfo Sumut Imran, Kadis Pendidikan Medan Adlan, Ketua PGRI Medan Sriyanta, serta para guru pemenang Lomba Gurulympics Tingkat Nasional.

Edy Rahmayadi optimis bila ini terus dilakukan, pendidikan di Indonesia kembali jaya seperti dahulu, dimana banyak orang Malaysia belajar ke Indonesia, antara lain karena metode belajar yang disampaikan guru pada saat itu dinilai sangat baik.

“Bangsa ini tergantung pada kemampuan guru-gurunya. Dahulu Malaysia banyak belajar ke Indonesia karena guru disini merupakan yang terbaik. Namun kini terbalik dan saya minta itu kita kembalikan lagi seperti itu,” katanya.

Disampaikan juga, ada dua kriteria seorang guru, pertama Santi Aji yaitu memberikan ilmu pada murid, kedua Santi Karma yakni contoh teladan pada murid. Dari keduanya ini akan melahirkan budi pekerti pada seorang anak didik. “Seorang guru wajib mencontohkan pada murid untuk lebih bisa dan mampu meraih keinginan muridnya dalam hal prestasi,” ujar Edy Rahmayadi.

Pos terkait