Hamparanperak-Mediadelegasi: Nama besar Guru Pa Timpus, sosok dan jejak yang berjasa terhadap pendirian Kota Medan tengah diperjuangkan sebagai Pahlawan Nasional. Komunitas masyarakat tergabung dalam Tim Patimpus Pelawi Pendiri Kota Medan (P3KM) berjuang mengangkat poros peradaban.
“Tujuan kita adalah mengangkat poros peradaban. Tidak pasrah dengan keadaan yang memprihatinkan, makam Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi yang cekak ini, sementara Kota Medan yang dia dirikan menjadi metropolitan terbesar ketiga di Indonesia,” kata Rian Sulaiman dari Aliansi Masyarakat Peduli Pengembangan Pariwisata dan Situs Budaya (AMP3SB) Kec Hamparan Perak.
BACA JUGA: Guru Patimpus Wariskan Nilai-nilai Kerukunan di Kota Medan
Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah peradabannya. “Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ketusnya mengutip pesan Bung Karno.
Rian Sulaiman bersama personel Karang Taruna Hamparan Perak tampak mendampingi Tim P3KM yang membawa siswa-siswi dari Yayasan UISU yang berziarah, tabur bunga dan doa di Makam Guru Pa Timpus, Jl Guru Patimpus, Gang Keramat, Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sabtu (15/10).
Di hadapan ratusan siswa itu, Rian menjelaskan penyebutan Guru Pa Timpus. Guru, katanya, merupakan orang berwawasan, berpengetahuan dan berdidikasi di bidang ketabiban. Sang guru memiliki ilmu gaib dan sakti. “Guru Pa Timpus, tabib ulung yang berjiwa sosial,” singkatnya.
Sebutan Pa, katanya, panggilan dalam Suku Karo adalah sebutan bagi laki-laki yang telah dikarunai keturunan (anak). Sedangkan Timpus, kain yang diselempangkan di pundak, berisikan perbekalan yang dibawa. “Sembiring salah satu marga dalam Suku Karo dalam kelompok Marga Silima. Pelawi, adalah sub dari Marga Sembiring,” jelasnya.
Belum Terbantahkan
Keberadaan Makam Guru Pa Timpus sejak lama telah mendapat pengakuan dan kesaksian oleh masyarakat. Buktinya, alamat makam pencetus nama Medan ibukota Sumatera Utara itu memang menunjunjukkan kawasan makam, telah dikenal keberadaannya sejak dahulu kala, sebagai Guru Pa Timpus.
Alamat makam, di Jl Guru Patimpus, Gang Keramat, Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak. “Jadi tentang kebenaran makam Guru Pa Timpus itu ada di sini, tidak terbantahkan. Kecuali ada pengakuan keberadaan makam di daerah lain,” kata Rian Sulaiman usai tabur bunga kepada Mediadelegasi.
Pada bagian lain, Drs Achmad Riza Siregar MSi, anggota Tim P3KM dalam Panitia 77 mengatakan, Ziarah Makam Guru Pa Timpus ini dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga di Tugu Guru Pa Timpus di Jl Guru Patimpus, Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah. “Ini merupakan rangkaian gerakan komunitas masyarakat dalam memperjuangkan nama besar Guru Pa Timpus sebagai Pahlawan Nasional,” katanya.
Menurutnya, pihaknya juga telah menerbitkan buku setebal 250 halaman berjudul “Bunga Rampai, Kisah Perjalanan dan Pengembaraan, Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi, Pendiri Kuta Medan dan Eksistensi Masyarakat Karo” yang akan diluncurkan pada 22 Oktober mendatang.
“Kami terus menghimpun pengakuan, dukungan dari masyarakat, sejarawan, warga pers dan segenap kekuatan dalam usulan nama Guru Pa Timpus sebagai Pahlawan Nasional, termasuk pemugaran Makam Guru Pa Timpus,” kata Riza.
Ketua Panitia dr John Peter Roy Kaban mengatakan, membawa siswa-siswi berziarah ke Makam Guru Pa Timpus, dilatarbelakangi hasil survei minimnya pengetahuan anak sekolah terhadap sejarah Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi pendiri Kota Medan itu. “Ini upaya mengangkat nama pendiri Kota Medan itu agar sejarahnya dikenal dan diketahui generasi muda bangsa,” katanya.
Dia pun mengajak segenap pihak, khususnya kalangan generasi muda untuk bersatu mengangkat nama besar Guru Pa Timpus. “Jadi bukan hanya Guru Pa Timpus, siapa saja pejuang dan tokoh masa lalu yang layak sebagai Pahlawan Nasional akan kita suarakan dan perjuangkan,” katanya.
Nur Fadilah, siswi SMK MMA UISU turut berpesan, sebagai anak Medan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui sejarah dan makam Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi. “Kami merasa senang bisa ziarah ke Makam Pendiri Kota Medan ini,” akunya. D|Red-06