Medan-Mediadelegasi: Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengatakan sosok keteladanan dan nilai-nilai kerukunan yang diwariskan pendiri Kota Medan Guru Patimpus Sembiring Pelawi perlu diperkenalkan dan ditularkan pada generasi muda.
“Perkenalkan dan ajarkan kepada anak-anak kita tentang sejarah dan adat istiadat yang ada di Kota Medan, termasuk tentang sosok Guru Patimpus Sembiring Pelawi,” kata Wali Kota saat menerima kunjungan panitia peluncuran buku Kisah Perjalanan Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi, di Balai Kota Medan, Selasa (18/10).
Bobby Nasution atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, menyatakan turut mendukung kalangan yang berinisiatif menerbitkan buku tentang perjalanan sejarah hidup para tokoh yang berjasa kepada masyarakat, seperti sosok Guru Patimpus.
Karena itu, Bobby telah menjadwalkan untuk hadir dalam acara peluncuran buku Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi yang digelar di Convention Hall Hotel Danau Toba Medan pada 22 Oktober 2022.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota juga mengingatakan bahwa Indonesia memiliki warisan leluhur yang tak ternilai harganya yang kemudian menjadi semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika, yang memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap satu jua, atau mengandung makna persatuan dan kesatuan.
Kota Medan dengan penduduknya yang multi etnis, diakuinya, sejak ratusan tahun silam sudah terbiasa bersama dalam kehidupan bersosial di tengah perbedaan adat istiadat, budaya, agama, ras dan antargolongan.
“Saya senantiasa mengajak seluruh masyarakat Kota Medan untuk menjadikan perbedaan itu sebagai kekuatan untuk membangun kehidupan yang harmonis, damai dan penuh toleransi,” tuturnya.
Sebelumnya ketua panitia peluncuran buku Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi, John Peter Roy Kaban, menjelaskan bahwa berdasarkan data dan riset yang dilakukan, saat ini persentase warga Kota Medan yang mengenal Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan hanya sekitar 23 persen.
“Karena itulah kami bekerja sama dengan Patimpus Pelawi Pendiri Kota Medan atau PPPKM berinisiatif meluncurkan buku berisi tentang sejarah dan biografi Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi, termasuk perjalanan hidupnya saat mendirikan Kota Medan ini,” ujar pria yang akrab disapa Roy Kaban ini.
Selain peluncuran buku, pihaknya juga telah merencanakan pemugaran makam Guru Patimpus Sembiring Pelawi dan mendirikan geriten atau tugu sang pendiri Kota Medan itu di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
“Acara peletakan batu pertama pemugaran makam Guru Patimpus Sembiring Pelawi direncanakan dilaksanakan sehari setelah peluncuran buku,” ucap Roy Kaban.
Hari Jadi Kota Medan
Berdasarkan keterangan yang dirangkum dari berbagai sumber, Hari Jadi Kota Medan yang diperingati setiap tanggal 1 Juli mengacu kepada wafatnya Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada 1 Juli 1590.
Penamaan “Medan” berasal dari kata “Madaan” yang berarti menjadi sehat atau lebih baik.
Guru Patimpus yang lahir di Ajijahe, Kabupaten Karo, semasa pengembaraannya dikenal sebagai seorang yang ahli menyembukan penyakit dengan menggunakan ramuan tradisional Karo.
Guru dalam bahasa Karo berarti seorang yang berilmu dan Pa Timpus Sembiring Pelawi dikenal pada masa itu adalah sosok “guru” tersebut. Konon, ia juga dikenal sebagai sosok yang penuh dengan kewibawaan, gagah dan berjiwa patriot.
Sosok Guru Patimpus yang berjasa dan memiliki semangat juang yang tinggi menjadi panutan masyarakat hingga saat ini.
Sebagai wujud penghormatan atas jasa kepada sang pendiri Kota Medan itu, Pemkot Medan mendirikan monumen Guru Patimpus di Bundaran Petisah dan mengabadikan namanya menjadi salah satu jalan di kawasan inti kota tersebut. D|Red-04