Menurutnya, berbeda dengan jenis domba atau biri-biri. “Kolesterolnya lebih rendah,” katanya.
Kambing jenis Etawa, Hardip tidak menjualnya. “Kambing etawa hanya besar badan, tidak berdaging, tak ada yang mau beli, begitu juga jenis Domba atau biri-biri juga tidak laku, entah kenapa, tak ada peminat,” katanya mengumbar pengalaman.
Selain menjual hewan untuk qurban, aqiqah dan hajatan, Hardip juga memiliki peternakan sapi perah untuk diambil susunya, berlokasi di Jalan Mawar Karangsari, Kecamatan Medan Polonia.
Usaha keluarga Hardip tergabung dalam Ikatan Sapi Sumatera Utara yang memiliki anggota ratusan kelompok pengusaha dan peternak yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di Sumatera Utara yang berpusat di kota Tebingtinggi.
Pada bagian lain, Hardip menuturkan, pandemic Covid-19 sangat berdampak terhadap usahanya. “Biasanya tahun tahun lalu banjir pembeli, tahun ini daya beli sangat merosot,” katanya seraya berharap pandemi segera berlalu, agar keadaan normal kembali. D|Med-54