Integritas Pendidikan Turun, DPR RI: Perlu Pembenahan Menyeluruh

Foto : Ist.

Jakarta-Mediadelegasi : Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan bahwa turunnya integritas pendidikan tahun 2024 menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya integritas dan etika dalam pendidikan. Berdasarkan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan tahun 2024 yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), integritas pendidikan di Indonesia berada di angka 69,50, turun dari skor SPI 2023 yang berada di angka 71.

Lalu menyayangkan bahwa dunia pendidikan yang seharusnya menjadi contoh nilai-nilai kejujuran dan integritas, malah menjadi tempat praktik tidak etis seperti menyontek, plagiat, dan penyalahgunaan dana BOS. Menurutnya, jika sejak dini peserta didik sudah terbiasa dengan perilaku koruptif dan manipulatif, dampaknya bisa sangat panjang terhadap masa depan bangsa.

Komisi X DPR RI menilai bahwa persoalan ini harus ditangani secara sistemik dengan melakukan pembenahan menyeluruh, mulai dari tata kelola anggaran pendidikan yang lebih transparan, penguatan sistem pengawasan, hingga pembiasaan nilai-nilai kejujuran dalam proses belajar mengajar. Budaya akademik harus dikembalikan pada esensinya, yakni menjunjung tinggi integritas dan etika.

Bacaan Lainnya

Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 juga menemukan beberapa temuan terkait dengan kondisi integritas pendidikan di Indonesia. Kasus mencontek masih ditemukan di 78 persen sekolah dan 98 persen kampus, plagiarisme oleh guru dan dosen juga masih ditemukan. Selain itu, terdapat pula praktik pemberian gratifikasi kepada guru sebagai hadiah hari raya atau kenaikan kelas.

KPK juga menemukan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta pungutan liar terkait dana BOS. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan integritas pendidikan di Indonesia.

Pos terkait