Toba-Mediadelegasi: Cerita di balik andung (ratapan-red) Tiolan Simanjuntak, ibunya mendiang Robert Manurung para pelayat jelas mendengar latarbelakang pemakaman jenazah di dalam rumah itu terkait perbedaan pendapat dalam internal keluarga.
Ratapan ibunda mendiang Robert Manurung, Rabu (1/7), mendekatkan pemahaman para pelayat kepada dugaan prihal warisan. Peristiwa yang sempat viral ini terjadi di Balige, Kabupaten Toba (dahulu Toba Samosir-red), Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Desa Hutabulu Mejan, Haposan Simanjuntak melalui telepon selularnya kepada Mediadelegasi, Jumat (3/7), mengaku tidak mengetahui persis latarbelakang sehingga ibunda mendiang, memakamkan jenazah sang putera di dalam rumahnya.
“Yang saya tahu, masalah keluarga. Biasa lah dalam keluarga, ada yang akur, ada yang tidak akur,” ungkap Haposan Simanjuntak.
Menurut Haposan, ketika dia datang melihat penjebolan dinding rumah, bukan hanya dirinya, tetapi ada pihak Paman mendiang yang telah menyarankan melalui saudaranya Tiolan Simanjuntak, agar pemakaman jangan di dalam rumah.
“Bahkan, Pemerintah Desa siap membantu menggali makam untuk mendiang Robert Manurung di pemakaman Dolok Nagodang Desa Hutagaol,” jelas Haposan.
Untuk mengetahui kenapa Tiolan Simanjuntak bersikukuh memakamkan jenazah Robert Manurung di dalam rumahnya, Jumat (3/7), wartawan Mediadelegasi di Toba pergi ke Desa Sariburaja, namun Tiolan Simanjuntak tidak berhasil ditemui. Di rumah menantunya depan Kantor Pajak Pratama Balige pun Tiolan tidak ada.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Robert Manurung meninggal dunia Selasa 30 Juni 2020 dan disemayamkan di rumah duka di Desa Sariburaja.
Tiolan Simanjuntak menginginkan jenazah putera tunggalnya dimakamkan di pemakaman Desa Hutabulu Mejan. Akan tetapi ada pihak paman almarhum atau saudara laki-laki dari Tiolan Simanjuntak yang menolak.
Dari perbincangan orang-orang yang datang melayat dan andung/ratapan Tiolan Simanjuntak, diduga perihal harta warisan.
BACA JUGA: Toba Heboh, Jenazah Robert Manurung Dimakamkan dalam Rumah Ibunya
Diduga emosi, esok paginya Rabu (1/7) Tiolan Simanjuntak jalan kaki dengan membawa kampak menuju rumahnya di Desa Hutabulu Mejan.
Dengan kampak, Tiolan memecahkan jendela. Kemudian Tiolan Simanjuntak meminta tukang menjebol dinding rumah bagian depan agar jenazah puteranya bisa dimakamkan di dalam rumah. Sekira Pukul 14.00 WIB jenazah Robert Manurung dibawa dari Desa Sariburaja ke Hutabulu dan dimakamkan di dalam rumah Tiolan Simanjuntak. D|Tsa-51