Haedar menyatakan rasa salut kepada Irjen Pol Dadang Hartanto yang meraih guru besar di UMSU tidak berlangsung instan, melainkan melalui proses panjang dan penuh perjuangan.
“Saya tahu itu, jejak beliau meraih kepangkatan guru besar penuh perjuangan dan tidak instan,” katanya.
Dadang Hartanto yang pernah bertugas sebagai Wakapolda Sumut, ditetapkan sebagai guru Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMSU.
Dalam orasi ilmiahnya, Dadang Hartanto menyampaikan bahwa saat ini seluruh pihak dihadapkan dengan lingkungan dengan karakteristik Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA) yang dinamikanya sangat tinggi akibat terpaan media sosial.
“Dinamika sosial yang bergejolak itu, menjadi tantangan oleh setiap organisasi, baik swasta maupun pemerintah. Aspek VUCA dalam dinamika perlu disadari menjadi aspek yang harus diperhitungkan agar organisasi dalam administrasi publik, tetap berkembang dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, lingkungan VUCA memerlukan organisasi pintar yang menghasilkan tata kelola pemerintah yang pintar pula agar tata kelola pemerintah yang baik dan diterima oleh publik.
Pengukuhan Prof. Dr Dadang Hartanto sebagai guru besar UMSU juga dihadiri, antara lain
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kepala LLDikti Sumatera Utara Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, Ph.D. D|Red-AS