Tapi naas, saat mau turun, kakinya tersangkut di jaring gawang hingga jatuh terjerembab di lantai dengan posisi kepala ke bawah.
Bersamaan dengan itu, besi gawang juga jatuh dan menimpa kepala bagian belakang hingga menyebabkan korban seketika tak sadarkan diri.
Korban dilarikan ke RS Haji yang tak jauh dari sekolah hingga dirawat selama tiga hari, namun korban tak juga sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sayangnya, peristiwa yang merenggut nyawa putra Drs Hamsar Harahap MPd yang belakangan diketahui, juga sebagai guru ekonomi di madrasah itu, tak terpublikasi. Diduga kuat pihak sekolah sengaja menutup masalah ini rapat-rapat.
Desak Copot
Peristiwa penuh misteri ini sempat mengundang desakan pencopotan Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan, Wuri Tamtama Abdi SPdI MPd.
Desakan itu datang dari M Fikri Ali Pulungan, Bendahara Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Sumatera Utara. Dia meminta Kepala Kanwil Kemenag Sumut mengevaluasi jajarannya.
“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak didik di bawah pengawasan ekstra pengelola sekolah mulai dari kepala sekolah, guru dan penjaga. Namun kasus meninggalnya siswa tersebut jadi preseden buruk sehingga perlu dievaluasi,” kata Fikri, Selasa (30/8) lalu.
Dia juga menyayangkan kenapa kasus ini terkesan ditutupi dan tidak ada penjelasan dari pihak sekolah. “Polsek Percut Sei Tuan agar serius menangani permasalahan ini, serta mengusut kejadiannya sehingga ada titik terang, bila perlu pihak yang bertanggungjawab dikenai sanksi hukum,” tegas untuk kasus yang masih misterius itu. D|Med-55
Berita ini telah berhasil dikonfirmasi kepada pihak MAN 2 Model Medan. BERIKUT LINKNYA: Hamsar Harahap Ikhlaskan Kepergian Nanda Patriot