Madina-Mediadelegasi: Kebocoran sumur gas di Madina (Kabupaten Mandailing Natal), milik PT Sorik Marapi Gethermal Power (PT SMGP) ternyata bukan pertama kali ini terjadi pada, Minggu (24/4/2022). Sudah tiga kali situasi serupa terjadi. Akibat kebocoran gas itu, memaksa puluhan warga dibawa ke rumah sakit karena keracunan.
Dugaan kebocoran pipa gas yang dikelola PT SMGP menjadi pembahasan nasional setelah dikabarkan akun Twitter Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional. Akun tersebut mengunggah sebuah video tentang semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter.
Semburan gas yang disertai bau menyengat itu terjadi di rig pengeboran panas bumi di Desa Sibanggor Julu, Mandailing Natal. Bau menyengat itu membuat warga mual, muntah hingga pingsan.
Dari data JATAM Nasional, ada 21 warga yang dibawa ke RSUD Panyabungan Madina, untuk dilakukan perawatan. PT SMGP pun bertanggung jawab atas penanganan warga yang keracunan tersebut.
Bagaimana sebenarnya kebocoran pipa gas milik PT SMGP di Mandailing Natal ini bisa terjadi? Berikut ini dugaan kronologinya yang dikutip dari berbagai sumber.
6 Maret 2022
Sebelum berbicara mengenai kejadian 24 April 2022, ternyata situasi ini sudah dialami pada 6 Maret 2022 lalu. Kejadiannya sama, yakni puluhan warga menjadi korban keracunan karena diduga menghirup gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang bocor.
Tercatat dari data Pemkab Mandailing Natal, ada 57 warga yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, setelah mengalami gejala mual, muntah hingga pingsan.
Bupati Mandailing Natal, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution, turut geram atas kejadian ini. PT SMGP diminta bertanggung jawab atas korban keracunan yang dibawa ke rumah sakit.
25 Januari 2021
Kejadian 6 Maret 2022 ternyata juga bukan kejadian pertama. Pada 25 Januari 2021 lalu, ada lima warga yang tewas diduga akibat keracunan gas. Kelima korban adalah Sutarmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni dan Syahrani (14).
Sementara puluhan warga lain serta seorang anggota polisi turut dirawat karena diduga menghirup gas dari pipa yang bocor.
Dari laporan pihak kepolisian, peristiwa nahas itu terjadi ketika pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi sedang berjalan 80 persen.
Kran master palep untuk mengalirkan panas bumi (fluida) yang dibuka pekerja bernama Deden Demawan justru mengeluarkan gas beracun. Warga yang coba menutup kran tersebut pada akhirnya pingsan.
24 April 2022
Dua peristiwa itu sejatinya membuat status PT SMGP menjadi sorotan. Namun, belum sempat dilakukan tindakan tegas, dugaan pipa bocor kembali terjadi pada 24 April 2022, hingga puluhan warga dibawa ke rumah sakit.
Tim Labfor dari Polda Sumatera Utara langsung diterjunkan untuk mengungkap kronologi dari dugaan pipa bocor milik PT SMGP. Dari apa yang diterangkan akun Twitter JATAM Nasional, peristiwa ini terjadi di sekitar Wellpad T milik PT SMGP.
Semburan lumpur dari rig pengeboran panas bumi ini mulai mengalir ke area perawaran warga. Kejadian yang sudah berulang membuat Bupati Mandailing Natal Muhammad Jafar Sukhairi Nasution meminta pemerintah pusat untuk mengkaji ulang keberadaan PT SMGP.
Apalagi kewenangan pencabutan atau penghentian kegiatan PT SMGP ada di pemerintah pusat, bukan di pemerintah daerah. Bupati khawatir kejadian ini membuat warga sekitar lokasi proyek menjadi trauma.
Polisi Evakuasi Warga Korban Kebocoran Sumur Gas di Madina
Polda Sumatera Utara bersama Polres Mandailing Natal dan Pemda setempat mengevakuasi puluhan warga, yang menjadi korban kebocoran sumur gas milik PT SMGP di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Merapi di daerah tersebut.
Ada 21 warga yang menjadi korban kebocoran gas di PT SMGP itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Minggu (23/4/202).
Hadi menyebutkan, langkah awal adalah mengevakuasi dan menolong korban, sudah ada 21 orang yang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
PT.SMGP dibantu personel TNI, Polri dan Pemkab Madina sudah berhasil menutup kebocoran sumur gas yang mengeluarkan gas diduga beracun.
“Polda Sumut juga sudah menurunkan Tim Puslabfor dan Reserse Krimum Polda Sumut untuk menyelidiki di TKP,” ucapnya.
Kabid Humas mengatakan, warga yang berada di sekitar lokasi berhasil dievakuasi menjauh dari PT SMGP.
“Kita juga sudah menerbangkan dua tim dari Labfor dan Krimum Polda Sumut untuk cek TKP,” kata Hadi.
Ia menjelaskan, situasi Kamtibmas di PT SMGP tetap terjaga kondusif, dan kasus kebocoran gas itu masih dalam penyelidikan.
Kita masih fokus dalam penanganan terhadap masyarakat yang menjadi korban.Untuk kasusnya sendiri masih dalam penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Sumut.(D|Red|berbagai sumber)