Medan-Mediadelegasi: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) memastikan seluruh rangkaian acara perayaan Hari Ulos Nasional 2023 yang digelar di Pantai Indah Situngkir, Kabupaten Samosir pada 28 Oktober mendatang, berlangsung meriah.
“Kami telah melakukan berbagai persiapan agar seluruh rangkaian acara perayaan Hari Ulos Nasional di Pantai Indah Situngkir berlangsung semenarik mungkin,” kata Ketua DPD KMDT Kabupaten Samosir Sinta Mauly Agnes Tamba dalam acara dialog interaktif HorasMedan yang digelar Mediadelegasi di Medan, Sabtu (14/9).
Ditambahkannya, perayaan Hari Ulos Nasional yang digelar KMDT di salah satu lokasi wisata di Kabupaten Samosir tersebut digelar bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023.
Dalam acara dialog interaktif yang dipandu jurnalis Mediadelegasi Robin Turnip tersebut, Agnes bersama Wakil Ketua Umum DPP KMDT Mandalasah Turnip memaparkan sebagian besar ragam acara yang akan digelar KMDT dalam perayaan Hari Ulos 2023.
KMDT memiliki pertimbangan khusus menetapkan Pantai Indah Situngkir sebagai lokasi perayaan Hari Ulos 2023, karena di lokasi wisata tersebut terdapat 10 unit miniatur rumah adat Batak dengan latar belakang panorama Danau Toba.
Semarak perayaan Hari Ulos 2023 akan diisi sejumlah pagelaran seni dan budaya Batak, antara lain pameran ulos dengan narasi tentang penggunaan dan fungsi ulos dalam budaya dan adat Batak Toba, Original Batak Dance yang akan menampilkan Tortor Batak asli, atraksi Mossak Batak atau seni bela diri silat asli Suku Batak yang diiringi Gondang Batak.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan menghadirkan kalangan pakar yang akan menjelaskan seputar asal muasal dan fungsi ulos, serta menghadirkan sejumlah penenun tradisional kain ulos dari berbagai desa dan pagelaran tarian Tortor massal.
“Dalam perayaan Hari Ulos ini, masyarakat bisa menyaksikan secara langsung beragam jenis ulos kuno atau ulos “najolo” yang rata-rata berusia 50 tahun ke atas,” sebutnya.
Pada pagelaran ini, menurut Sinta, KMDT sebagai wadah organisasi masyarakat independen yang peduli terhadap pelestarian budaya dan lingkungan ingin menyuguhkan serangkaian acara bagaimana ulos telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Batak dari masa ke masa, dan dari generasi ke generasi.