Medan-Mediadelegasi: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) menghimpun bantuan dan segera menyalurkannya bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut).
“Sampai sekarang kami masih himpun bantuan, selambatnya direncanakan pada 27 Desember 2023 akan disalurkan kepada sejumlah kepala keluarga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbahas,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KMDT Edison Manurung melalui siaran pers yang diterima Mediadelegasi di Medan, Minggu (25/12).
Ditambahkannya, DPP KMDT membuka layanan berupa penggalangan donasi untuk disalurkan kepada sejumlah kepala keluarga yang diterpa banjir dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbahas pada Jumat, 1 Desember 2023 lalu.
Edison menjelaskan, donasi dari masyarakat secara pribadi yang dihimpun KMDT tersebut seluruhnya dalam bentuk uang dan siap diantarkan langsung dalam bentuk logistik, antara lain sembako dan tabung gas.
Ia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat dan mengurangi beban masyarakat yang rumahnya terdampak banjir.
“Kami berharap bantuan tersebut nantinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kalau dikatakan cukup, bantuan tersebut tentunya belum mencukupi,” ujar mantan Ketua DPP KNPI era tahun 2000-an itu.
Edison menuturkan, selain melakukan penggalangan dana, pihaknya menyerukan mengenai pentingnya segera dilakukan langkah-langkah konkret terhadap upaya pelestarian ekosistem Danau Toba demi keberlangsungan kehidupan masyarakat di kawasan itu ke depan.
Curah hujan tinggi dan penyusutan luas hutan, menurut dia, diduga menjadi penyebab bencana banjir dan longsor di kawasan Danau Toba.
Sebagaimana diinformasikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP) sejak 14 Desember 2023 telah menutup operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban Banjirbandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbahas.
Kepala Basarnas Sumut, Budiono menyebut, hingga 12 hari pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan, tidak ada penambahan jumlah korban hilang yang ditemukan.
“Sampai sejauh ini, tim gabungan SAR baru menemukan dua korban meninggal dunia.10 warga yang masih dinyatakan hilang,” ujarnya kepada pers, baru-baru ini.
Pasca bencana alam tersebut, sebanyak 169 orang terpaksa diungsikan sementara di aula Kantor Kecamatan Baktiraja dan beberapa unit rumah yang khusus disewakan oleh pemerintah. D|Red