Medan-Mediadelegasi: Berbagai kalangan berharap, agar ajang balap speed boat Formula One Powerboat World Championship (F1 H2O) Lake Toba Indonesia betul-betul bermanfaat besar dalam geliat ekonomi masyarakat. Karenanya perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat memiliki prilaku santun menghadapi pengunjung.
“Perlu melakukan sosialisasi, edukasi dan pelatihan guna mengarahkan hadirnya produksi Handicrafts (kerajinan tangan), bahasa dengan seni dan budaya serta terciptanya prilaku santun bagi pengunjung,” kata Prof DR Sihol Situngkir SE MBA, Sekjen DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), dalam Focus Group Discussion (FGD) secara virtual, Jumat (6/1), malam.
Menurutnya, untuk sosialisasi maupun pembinaan guna kesiapan masyarakat Danau Toba menerima ajang F1 H2O memerlukan penambahan anggaran. “Meningkatkan pengetahuan maupun wawasan melalui edukasi dan pelatihan penting, guna mempersiapkan pelayanan dalam berbagai bidang jasa dan budaya serta penjualan souvenir atau cenderamata,” kata Sihol saat menyimpulkan FGD virtual diikuti 50-an peserta dari berbagai kalangan itu.
BACA JUGA: KMDT Gelar FGD Virtual Bersama Poltak Sitorus-Kosmas Harefa
Mengadapi pelaksanaan F1 H2O di Balige 24-25 Februari 2023, sebut Sihol Situngkir, penting mengedepankan konsep 3A; atraksi, aksebilitas dan amenitas menjadi perhatian serius pemerintah.