Memperkenalkan MR-IAT untuk Penanganan Covid-19

Memperkenalkan MR-IAT untuk Penanganan Covid-19
Foto: D|Ist

MR-IAT telah berhasil dibangun dan diuji yang dilengkapi dengan kemampuan tracking, lokalisasi, deteksi wajah pasien, deteksi pengguna masker, deteksi obstacle, pengukuran bio signal (berupa heart rate dan suhu tubuh, estimated blood pressure), UV disinfection, dan otomasilaci. Karya anak bangsa ini ‘dipersembahkan’ sosok akademisi muda sekaliber Arjon Turnip, Putra kelahiran Samosir, Sumatera Utara.

SEIRING dengan semakin meningkatnya kasus terpapar Covid-19 di dunia, keterbatasan alat pelindung diri (APD) untuk petugas kesehatan dan pendamping pasien semakin banyak dibicarakan.

APD tidak hanya dibutuhkan oleh petugas yang berinteraksi langsung dengan pasien tetapi oleh petugas pada setiap pelayanan medis terhadap orang tanpagejala.

Bacaan Lainnya

Covid-19 masih akan bertahan berapa lama, sehingga pengemban teknologi masih diperlukan. Sebagai salah satu langkah penanggulangan keterbatasan APD, pada penelitian ini sistem robot cerdas tanpa operator untuk membantu pelayanan medis dibangun.

Sistem robotic dilengkapi dengan akuisisi data, pemrosesan sinyal dan gambar, sistem vision, pemetaan, lokalisasi dan intelligence control. Teknologi yang dihasilkan dari integrasi tersebut kemudian diberinama Medical Robot-Controlled Intelligent Assistive Technology (MR-IAT) Covid-19.

MR-IAT telah berhasil dibangun dan diuji yang dilengkapi dengan kemampuan tracking, lokalisasi, deteksi wajah pasien, deteksi pengguna masker, deteksi obstacle, pengukuranbio signal (berupa heart rate dan suhutubuh, estimated blood pressure), UV disinfection, dan otomasilaci. Overall the MR-IAT were successfully tested and simulated by delivering food to three different room sequentially with accuracy above 95%.

Sistem Robot Cerdas

Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular dengan kemampuan penyebaran yang sangat cepat dan massif.

Berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 telah dilakukan seperti pembatasan sosial, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan bahkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Peningkatan jumlah pasien menyebabkan peningkatan kebutuhan akan alat pelindung diri (APD) di setiap pelayanan medis menjadi tidak terhindarkan. Keterbatasan ketersediaan APD tentu akan bedampak langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan seperti kekhawatiran masyarakat untuk datang ke rumah sakit, ketakutan petugas untuk menangani pasien, bahkan kesulitan dalam membedakan antara non dan pasien Covid-19.

Tanpa penangaanan yang serius, kondisi saat ini dapat berdampak pelayanan medis yang tidak terkontrol.

Sebagai salah satu langkah penanggulangan keterbatasan APD, pada penelitian ini sistem robot cerdas [2-4] tanpa operator untuk membantu pelayanan medis dibangun. Sistem robotic dilengkapi dengan akuisisi data, pemrosesan sinyal dan gambar, sistem vision, pemetaan, lokalisasi, dan intelligence control.

Informasi tentang lingkungan sekitar disimpan dalam assistive intelligence memory sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas robot dan memungkinkannya digunakan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekitarnya.

Teknologi yang dihasilkan dari integrasi tersebut kemudian diberinama Medical Robot-Controlled Intelligent Assistive Technology (MR-IAT) yang berarti alat bantu yang dikendalikan secara otomatis dan autodrive dengan menggunakan informasi dari pengguna dan lingkungan sekitarnya.