Mencari Solusi Agar PJJ tak Menyisakan Keterbelakangan

Mencari Solusi Agar PJJ tak Menyisakan Keterbelakangan
Bunga Fa’aghna, Siswi MTsN 3 Deli Serdang-Sumatera Utara.

Ketiga, kesabaran orangtua. Paling paham tentang anak adalah orangtua. Orangtua hendaknya melakukana komunikasi membangun semangat belajar anak dalam PJJ. Harus lebih bersabar dan berupaya mendidik anak yang mulai stress ringan karena PJJ. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:153).

Alhamdulillah, setelah melalui PJJ yang panjang, hampir dua tahun lamanya,  ahirnya pada Agustus 2021 Pemerintah membolehkan belajar tatap muka (PTM) dengn sistem terbatas.

Namun PTM ini  tidak berlaku secara keseluruhan. Dibedakan berdasarkan tingkat zona wilayah terpapar covid-19. Madrasah kami  MTsN 3 Deli Serdang, Sumatera Utara katagori daerah orange, yang  dibolehkan belajar PTM terbatas.

Bacaan Lainnya

PTM ini sesuai instruksi Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara. Namun PTM ini dilaksanakan  dengan persentase 50% dari kapasitas kelas. PTM ini hanya akan berlangsung selama tiga jam dengan durasi dua puluh menit per mata pelajaran.

“Terbatas dan bertahap. Kita mulai 50 persen. Untuk satu hari ada 3 jam,” kata Kepala Madrasah Negeri 3 Deli Serdang, Hasnan Nasrun. SPd. MSi.

Tapi bagi sekolah yang melakukan PTM harus menyiapakan berbagai pasilitas  protokol kesehatan. Menyediakan alat pemeriksaan suhu tubuh, menyediakan masker, tempat cuci tangan dengan sabun serta dilengkapi sisa air yang mengalir, tidak diperkenankan buka kantin, guru telah di vaksin.

Bahkan diupayakan melakukan vaksinasi buat semua siswa. Jadi, lindungi diri, lindungi sesama dan tetap ikuti perkembangan informasi.

Pos terkait