Medan-Mediadelegasi : Langit malam yang gelap dan jalanan licin akibat longsor tak menyurutkan langkah Benny Andhika ST, yang akrab disapa Ben Al Tani Barokah, bersama tim kemanusiaannya. Setelah menempuh perjalanan panjang dari wilayah bencana Aceh Tamiang, mereka tiba di Kabupaten Bener Meriah, tepatnya Desa Kem, Kecamatan Permata, pada pukul 21.00 WIB, untuk menyalurkan bantuan hasil donasi masyarakat Medan.
Upaya menembus wilayah terparah di kawasan Takengon harus terhenti. Kondisi medan yang ekstrem—akses jalan tertutup material longsor dan permukaan jalan yang licin—membuat armada bantuan tak dapat melintas. Meski sempat mencoba melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki bersama warga setempat, risiko keselamatan yang tinggi memaksa tim mengambil keputusan strategis.
Dengan berkoordinasi bersama masyarakat, Ben Al Tani Barokah memilih mendirikan titik pusat bantuan di Desa Kem. Pos ini dijadikan lokasi penyaluran logistik bagi warga terdampak bencana longsor di Bener Meriah, agar bantuan tetap tersalurkan meski akses menuju lokasi terdalam belum memungkinkan.
“Kami datang dengan niat membantu semaksimal mungkin. Meski belum bisa menjangkau titik terparah, bantuan harus tetap bergerak dan sampai ke masyarakat,” ujar Benny di sela kegiatan kemanusiaan tersebut.
Ia juga menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Aceh Tengah dan sekitarnya. Benny berharap warga diberikan ketabahan, kesehatan, dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini, seraya menegaskan komitmennya untuk kembali menyalurkan bantuan langsung ke lokasi terdampak begitu akses memungkinkan.






