Medan-Mediadelegasi: Relawan yang tergabung dalam Pelayan Rakyat Horas Bobby-Surya (PARHOBAS) menolak secara tegas segala bentuk kampanye negatif dan penggunaan cara-cara tidak terpuji menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024.
“Kami menolak segala bentuk kampanye negatif, dan penggunaan cara-cara tidak terpuji yang berpotensi memecah belah masyarakat menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara tahun 2024,” kata Dewan Pembina PARHOBAS Ir. Mandalasah Turnip, SH, di Medan, Senin (3/11).
Disebutkannya, media sosial (medsos) merupakan salah satu sarana komunikasi yang rawan menjadi ajang kampanye negatif yang bisa saja dilakukan oleh orang di luar tim kampanye maupun para buzzer politik musiman.
Mandalasah menilai, kampanye negatif yang bertujuan memojokkan karakter salah satu pasangan calon (paslon) diduga sengaja dilakukan oknum-oknum dengan cara menyebar berita bohong atau hoaks, juga wacana yang tidak berdasarkan fakta.
“Kampanye hitam ini harus diperangi karena berisi narasi provokatif yang berpotensi menyesatkan pemilih, ” ujarnya didampingi Ketua Umum dan Sekretaris Relawan PARHOBAS, masing-masing Krisman Tambunan, ST dan Henri Situmorang, ST, MM.
Perdebatan di grup media sosial seperti WhatsApp dan Facebook, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan cenderung memanas lantaran salah satu pihak atau masing-masing pihak mempertahankan argumen atau persepsi.
Belum lagi persoalan yang muncul akibat akun bodong, yang ikut dalam perdebatan itu, dan cenderung bernada provokatif yang menyesatkan calon pemilih.
Dikatakan Mandalasah, PARHOBAS yang telah dideklarasikan sebagai salah satu komunitas relawan pendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Afif Nasution dan Surya, tidak ingin Pilkada Sumut dinodai kampanye negatif maupun kampanye hitam.
Menurut dia, pilkada sebagai sebuah proses demokrasi bukan berarti pesaing ditempatkan sebagai musuh yang harus dihancurleburkan, tetapi kalahkan lawan dengan cara-cara yang elegan.
Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat di Sumut agar ikut mengawal secara ketat narasi berbau politik di laman media sosial, sebagai langkah antisipasi praktik kampanye negatif.
“Mari kita berkampanye yang positif dan hindari kampanye negatif yang bernada menghujat, mengejek, memfitnah, dan menyebar hoaks,” tuturnya. D/Red