Medan-Mediadelegasi: Rinto Sihotang sebagai korban pencurian hewan kerbau, sangat mengharap kepada pihak aparat kepolisian dalam hal ini Polres Samosir mengusut tuntas dan menangkap pelaku lainnya, terjadinya pencurian hewan ternak kerbau yang kini sedang marak di Desa Parhorasan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Atas kejadian itu, Rinto bersama rekannya mendatangi Kantor mediadelegasi.id di Jalan Batang Gadis No.22 Medan itu, dengan maksud menceritakan kronologi terjadinya hilangnya kerbau miliknya pada, Rabu (16/02/2022) kemarin.
Baca Juga: https://www.mediadelegasi.id/dpp-fokksa-geram-pencurian-kerbau-marak-di-samosir/
Dengan penuh harapan agar terungkapnya kasus tersebut, Rinto Sihotang (35) korban pencurian hewan kerbau menceritakan kronologi singkat, kejadian yang dialaminya dihadapan Pimpinan Umum mediadelegasi.id, Ir Mandalasah Turnip, SH, Wakil Pemimpin Umum, Maruli Agus Salim dan Wakil Pemimpin Perusahaan, Lexius P Turnip.
“Kalau kehilangan kerbau ini bukan kali pertama yang saya alami. Namun sudah kesekian kali sejak tahun 2018. Dari kejadian itu, saya telah mengalami kerugian yang besar. Tak hanya menimpa diri saya saja, banyak warga lainnya juga bernasib sama dengan saya kehilangan kerbau,” sebut Rinto Sihotang menceritakan.
Baca Juga: https://www.mediadelegasi.id/diduga-kena-racun-kerbau-milik-rinto-sihotang-mati-di-parhorasan/
Rinto kembali menceritakan, saat ini seluruh warga di Desa Parhorasan yang memiliki hewan ternak kerbau menjadi resah, dengan seringnya terjadi pencurian kerbau. Dan menurutnya, kejadian itu tak hanya dirinya saja yang mengalami kasus tersebut, melainkan banyak warga yang juga bernasib sama dengannya hilangnya hewan ternak kerbau yang telah menjadi momok di desa tersebut.
Baca Juga: https://www.mediadelegasi.id/pelaku-pencuri-kerbau-di-samosir-diberikan-efek-jera/
Atas kejadian tersebut, Rinto Sihotang yang berharap kasus pencurian hewan kerbau yang terjadi pada dirinya dan warga Desa Parhorasan itu, telah membuat pengaduan kehilangan ke Mapolres Samosir pada 15 Januari 2022 dengan Nomor STPL:14/I/2022/SPKT/POLRES SAMOSIR /POLDA SUMUT yang diterima petugas an.Bripka Andy Dedi Sihombing, SH, dengan terlapor berinisial (IS) pada kejadian pada Hari Jumat 14 Januari 2022 sekira pukul 23.30 WIB di Desa Perbaba Dolok Kecamatan Pangururan.
“Usai membuat laporan tersebut, saya sangat berharap pihak kepolisian dan warga menemukan titik terang dengan mengungkap pelaku pencurian tersebut,” harapnya.
Namun beruntung bagi Rinto, pada tanggal 14 Januari 2022 sekira pukul 23.30 WIB mendapati informasi bahwasanya, yang dicurigai sebagai tersangka pencuri kerbau itu telah tertangkap, yakni IS dengan satu unit mobil pick up sedang membawa kerbau dikendarai oleh IS dan dua orang temannya berinisial (WS dan (HS) yang kini telah ditahan di Mapolres Samosir untuk pengembangan kasus selanjutnya.
Baca Juga: https://www.mediadelegasi.id/kerbau-hilang-lagi-di-parhorasan-samosir/
“Tak sengaja pada saat itu, saya dan pelaku berpapasan di jalan menuju Desa Parbaba Dolok dengan ciri-ciri yang sesuai dengan laporan saya di Polres Samosir. Tak ingin kehilangan kesempatan, saya memberanikan diri untuk memberhentikan mobil pick up yang membawa kerbau miliknya yang hilang dan adu mulut pun terjadi. Setelah menurunkan kerbau miliknya di atas mobil pick up, si pelaku IS dan kedua rekannya melarikan diri. Namun saya telah berhasil menemukan pelaku yang mencuri kerbau milik saya. Dari kejadian itulah, sudah ada tiga tersangka pencuri kerbau yang kini ditahan di Polres Samosir. Dan saya berharap pihak kepolisian menangkap pelaku-pelaku lainnya, yang telah meresahkan warga Desa Parhorasan,” ucapnya.
Dari rangkaian cerita Rinto tersebut, tak hanya sampai di situ saja melainkan masih banyak para korban pemilik hewan ternak kerbau yang mengalami kasus yang sama. Sejak tahun 2018 hingga 2021 diperkirakan kerbau yang hilang berjumlah 21 ekor dari Desa Parhorasan itu.
Baca Juga: https://www.mediadelegasi.id/aneh-satu-dusun-kehilangan-puluhan-kerbau-di-samosir/
Dengan kejadian tersebut, Rinto Sihotang bersama warga lainnya yang turut juga menjadi korban hilangnya hewan ternak kerbau itu, menandatangani Surat Pernyataan yang menyatakan telah mengalami kehilangan hewan ternak kerbau.
“Untuk saya dan warga Desa Parhorasan sangat berhara pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini dengan tuntas, dan diberikan efek jera untuk para pelaku kejahatan pencurian kerbau. Mengingat warga juga ada menggantungkan hidupnya dari hasil ternak kerbau, untuk mencukupi kebutuhan hidup dan kelanjutan pendidikan anak anaknya,” pungkasnya. (D|Med-24)