Pengacara: Sihol Situngkir hanya melakukan sosialisasi terhadap program ferienjob

Pengacara: Sihol Situngkir hanya melakukan sosialisasi terhadap program ferienjob|Foto Tamgkapan Layar Youtube Detik.com

Jakarta-Mediadelegasi: Profesor Sihol Situngkir atau berinisial SS, tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mengirim mahasiswa magang ke Jerman melalui program ferienjob, telah memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Polri. Sihol datang ditemani kuasa hukumnya, Sandi Situngkir.
Sandi menjelaskan, klennya hanya melakukan sosialisasi terhadap program ferienjob. Dia mengatakan Sihol hanya mendatangi 4 dari 33 universitas yang memberangkatkan mahasiswa ke Jerman.

“Jadi misalnya terkait dengan 33 universitas, prof ini hanya mengunjungi 4 universitas. Kalau 33 sisanya siapa gitu. Secara hukum, prof ini hanya menjelaskan sosialisasi terkait dengan ferienjob itu apa,” kata Sandi di gedung Bareskrim Polri, Rabu (3/4/2024).

Sandi juga menyebutkan Sihol tidak mengurusi proses rekrutmen. Dia menekankan proses rekrutmen sepenuhnya dilakukan oleh pihak universitas.

Bacaan Lainnya

“Berikutnya yang paling penting adalah prof ini tidak mengurusi rekrutmen, tapi itu dilaksanakan oleh perguruan tinggi setempat berdasarkan nota kesepahaman, apakah itu dengan ferienjob-nya langsung? Prof ini tidak mencampuri gitu,” ungkap Sandi.

Sebelumnya, Bareskrim Polri memanggil tersangka berinisial SS, yakni Sihol Situngkir, yang merupakan profesor dari Universitas Jambi, dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mengirim mahasiswa magang ke Jerman melalui program ferienjob. SS dipanggil hari ini.

“Betul (dipanggil), semoga yang bersangkutan memenuhi panggilan kita,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan, tadi.

Sebagaimana diketahui, dalam kasus ini polisi telah menetapkan 5 orang sebagai tersangka. Selain ER dan AE, para tersangka lainnya adalah SS, AJ, dan MJ. Mereka adalah orang-orang yang mengimingi hingga memberangkatkan para korban ke Jerman.(Sumber Detik.com)