Medan-Mediadelegasi: Sejumlah warga yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan (GP3) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) menggelar unjuk rasa meminta Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi agar mencopot Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ismael P Sinaga, terkait lambannya penanganan tanggul jebol di Dusun Kilang Samin, Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura.
“Kepala BPKAD Sumut Ismael P. Sinaga dinilai tidak mengindahkan arahan Gubernur Sumut untuk mengeluarkan dana bantuan tidak terduga atau BTT tahun anggaran 2022 untuk menangani perbaikan tanggul jebol di Desa Sialang Taji,” kata koordinator aksi unjuk rasa GP3 Tagor Tampubolon saat berorasi depan komplek kantor gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Senin (20/3).
Akibat lambannya pengalokasian dana BTT, menurut dia, sudah hampir dua tahun tanggul jebol di Dusun Kilang Samin belum juga diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Sumut.
Terkait hal tersebut, lanjutnya, Gubernur Sumut sudah saatnya mengevaluasi kinerja Kepala BPKAD Sumut Ismael P. Sinaga yang dinilai tidak kooperatif melaksanakan perintah atasannya dalam mengalokasikan dana BTT untuk penanganan tanggul jembol, sehingga merugikan masyarakat secara berkepanjangan.
Sebagaimana diketahui, dana BTT merupakan belanja yang digunakan untuk menganggarkan pengeluaran keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Pada kesempatan itu, pengunjuk rasa juga mendesak DPRD Sumut agar merekomendasikan pencopotan Kepala BPKAD Ismael P Sinaga karena dinilai tidak mematuhi perintah gubernur.
“Kami juga memohon kepada Gubernur Sumut untuk segera mengakhiri penderitaan rakyat dengan memperbaiki tanggul yang putus di Dusun Kilang Samin,” ujar Tagor.
Ditambahkannya, sebagian besar rumah penduduk di Dusun Dusun Kilang Samin kerap digenangi banjir dan pada saat turun hujan dengan intensitas tinggi banyak kepala keluarga terpaksa mengungsi karena ketinggian air bisa mencapai hingga sepinggang orang dewasa.
“Kami meminta komitmen Gubernur dan DPRD Sumut agar melaksanakan tanggap darurat dan gerak cepat memperbaiki tanggul putus, karena selama ini kami sudah terlalu lama tidur di atas air,” katanya.
Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir bencana banjir kerap melanda sebagian wilayah Kabupaten Labura sehingga merugikan masyarakat secara berkepanjangan.
Salah satu pemicu banjir tersebut, sebut dia, akibat terputusnya tanggul Sungai Kualuh di Dusun Kampung Jeruk Desa Tanjung Pasir menuju Dusun Kilang Samin di Desa Sialang Taji.
Genangan air banjir juga dinilai sebagai faktor penyebab kerusakan badan jalan dari Desa Sialang Taji menuju sejumlah wilayah di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kualuh Selatan, Kualuh Hulu, Kualuh Hilir, dan Leidong. D|Red-04