Medan-Mediadelegasi: Ketua Umum DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung, SH, MM menyatakan optimistis para pengurus KMDT berpeluang menduduki beberapa jabatan strategis di Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP-TCUGGp).
“Banyak pengurus KMDT memiliki pengetahuan di bidang tata kelola geopark atau taman bumi Kaldera Toba, sehingga wajar jika nanti mereka dipercaya menduduki jabatan strategis di dalam struktur pimpinan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark,” katanya kepada Mediadelegasi saat diwawancarai dari Medan, Sabtu (21/12).
Edison mengemukakan hal itu terkait dengan dibukanya pendaftaran calon peserta seleksi jabatan General Manager dan lima Manager di BP-TCUGGp oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mulai 20 Desember 2024 hingga 28 Desember 2024.
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi keputusan Pemprov Sumut mereorganisasi BP-TCUGGp dengan cara merekrut enam orang pejabat baru melalui proses seleksi terbuka.
Sebab, ia menilai selama hampir tiga tahun terakhir roda organisasi BP-TCUGGp nyaris tidak berjalan secara optimal sehingga sejumlah target yang diberikan oleh UNESCO Global Geopark tidak tercapai.
Hal itu, lanjutnya, membuat status Kaldera Toba dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark yang sudah dua tahun lebih disandang akhirnya mendapat kartu kuning dari UNESCO dan terancam didepak dari daftar jika tidak segera berbenah.
Menyikapi peringatan kartu kuning kepada Kaldera Toba, KMDT sebagai organisasi non pemerintah yang selama ini fokus bergerak di bidang pelestarian lingkungan, pendidikan dan pariwisata Danau Toba menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah untuk ikut berkontribusi mempertahankan status Kaldera Toba agar tetap terdaftar dalam UNESCO Global Geopark.
Status Kaldera Toba sebagai salah satu taman bumi, kata mantan Staf Ahli Ketua DPD RI ini, harus dipertahankan karena sesuai predikatnya Danau Toba mengemban misi penting diantaranya menarik wisatawan mancanegara.
“Perbaikan harus segera dilakukan paling lama agar status Kaldera Toba dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark tidak dicabut,” ucap Edison.
Apalagi, kata dia, gubernur Sumut terpilih Bobby Afif Nasution saat berkampanye di kawasan Danau Toba menegaskan komitmennya untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata super prioritas tersebut.
“Upaya ini diharapkan nantinya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat lokal di kawasan Danau Toba,” kata Edison.
Warisan dunia
Sebagai informasi, Kaldera Toba merupakan salah satu warisan dunia yang sudah diakui oleh The United Nations Educational Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 31 Agustus 2020 lalu.
Secara umum, kaldera diartikan sebagai sebuah cekungan atau lubang besar yang diakibatkan oleh kosongnya ruang magma akibat letusan gunung api.
Di Indonesia sendiri ada beberapa kaldera yang terbentuk akibat letusan gunung api. Kaldera Danau Toba merupakan kaldera yang paling besar di antara kaldera yang ada.
Sejak Kaldera Toba berstatus geopark dunia, sektor pariwisata di Sumut secara bertahap kembali bergairah setelah roboh dihantam pandemi COVID-19.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa predikat UNESCO Global Geopark yang disandang Danau Toba dinilai ampuh untuk memikat lebih banyak wisatawan. D/Red